PT Pelindo Terminal Petikemas dinilai telah melakukan dengan konsisten menerapkan transformasi dan inovasi Digital dalam menjalankan proses bisnisnya. Atas kinerja pelayanannya yang luar biasa itu diganjarlah Best Digital Innovation In Port And Logistics Services 2022 dalam katagori Best Digital Innovation 2022 di Indonesia Digital Innovation and Achievement Awards 2022.
Acara yang diselenggarakn oleh BusinessUpdate dan Business in Asia bekerjasama dengan Kominfo, BRIN, dan lembaga serta asosiasi yang bergerak dalam inovasi dan teknologi informasi, seperti ICT atau Masyarakat Teknologi Indonesia, Aptiknas, Yayasan Internet Indonesia, dan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) itu digelar di aditorium BJ. Habibie, BRIN, Jakarta, (19 Oktober 2022).
Sebagai perusahaan jasa yang bertekad menjadi ‘operator terminal terkemuka yang berkelas dunia’ (visi) dan misi ‘mendukung ekosistem petikemas yang terintegrasi melalui keunggulan operasional, optimalisasi jaringan dan kemitraan strategis untuk pertumbuhan ekonomi nasional’, inovasi dan transformasi digital adalah sebuah keharusan. Karena dengan itu proses bisnisnya akan berjalan dengan baik.
Apalagi kalu mengingat jangkauan layanan dan operasionalnya meliputi diberbagai daerah, tentu digitalisasi adalah hal wajib. Dengan jumlah 27 terminal yang tersebar di 11 provinsi, dan lebih dari lima layanan (stavedoring, haulage, pelayanan dermaga, receiving delivery, jasa penumpukan dan yang lainnya), serta 11 anak perusahaan, tentu implementasi digital yang mumpuni menjadi hal yang tak bisa dipisahkan agar kinerjanya berjalan dengan baik dan meningkatkan nilainya.
Arus Petikemas Terus Meningkat
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang kian melaju pasca Pademi, spanjang sembilan bulan pertama tahun 2022, subholding PT Pelindo Terminal Petikemas mencatat jumlah arus peti kemas mencapai 8,2 juta teus. Ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 8,1 juta teus atau tumbuh rata-rata sekitar 1,15 persen.
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) Widyaswendra menyebut arus peti kemas tersebut didominasi oleh peti kemas domestik yang mencapai 5,6 juta teus atau sekitar 69 persen. Sementara untuk peti kemas luar negeri mencapai 2,5 juta teus atau sekitar 31 persen.
“Kami optimis dapat mencapai target arus peti kemas hingga akhir tahun 2022 yang telah ditetapkan oleh pemegang saham yakni sebanyak 11,65 juta teus,” ungkapnya secara tertulis kepada media, Kamis (20/10/2022).
Sejumlah upaya dilakukan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas untuk meningkatkan jumlah arus peti kemas, mulai dari upaya menggandeng terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS), pengoperasian pelabuhan milik pemerintah melalui skema kerjasama pemanfaatan (KSP) barang milik negara (BMN). Selain itu, upaya untuk bersinergi dengan pihak-pihak berkepentingan lainnya juga terus dijajaki oleh perseroan.
“Kami sedang mempersiapkan kajian untuk melakukan pengembangan terminal peti kemas yang berperan sebagai transhipment hub peti kemas internasional. Sebagaimana kita ketahui bersama posisi kita ada di jalur perdagangan dunia, ini yang akan coba kami optimalkan setelah merger Pelindo,” lanjutnya.
Pentingnya Teknologi Informasi
Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III, Toto Nugroho, dalam forum focus group discussion (FGD) tentang tren digitalisasi pelabuhan dengan mengundang pengelola Pelabuhan Rotterdam, Belanda, di Kantor Pusat Pelindo III, Surabaya, Kamis (16/5), mengatakan dan menekankan bahwa integrasi teknologi digital itu sangat penting, tidak hanya antarproses bisnis di pelabuhan saja, tetapi hingga di jaringan rantai pasok.
“Tujuan utamanya ialah untuk mereduksi biaya logistik di Indonesia. Integrasi data (sebagai bagian dari integrasi teknologi) akan sangat penting untuk meningkatkan kinerja rantai pasok,” ujarnya.
Inovasi teknologi informasi (TI) harus bisa membantu proses bisnis. Tidak semata hanya digitalisasi (pendigitalan) data. Setelah implementasi TI menjadi solusi, berikutnya ialah mendorong integrasinya. Arsitektur TI yang dibangun harus tepat, agar jika ada perubahan tetap efisien proses perubahannya. “Pelindo III sangat berkomitmen dalam mendorong (implementasi) digitalisasi. Termasuk melihat potensi untuk menjadi market place,” ungkapnya. (AS).