Rabu, 2 Juli 2025
E-MAGAZINE
Business Asia
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Business Asia
No Result
View All Result
Home Business

Penerapan CCS Dukung Visi Indonesia Emas 2045 dan Ketahanan Energi di Masa Mendatang

28 Juni 2024
in Business
Penerapan CCS Dukung Visi Indonesia Emas 2045 dan Ketahanan Energi di Masa Mendatang
0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Jakarta – Visi Indonesia Emas 2045 yang diusung oleh pemerintah saat ini perlu didukung oleh adanya pasokan energi yang cukup. Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon yang dikenal dengan Carbon Capture Storage (CCS) menjadi pilihan yang wajib dipertimbangkan demi keberlanjutan pasokan energi di masa mendatang.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association (IPA), Marjolijn Wajong, di saat yang sama industri hulu migas juga dituntut untuk dapat mengurangi emisi karbon.
“Dengan kebijakan dan peraturan yang mendukung, pada masa transisi energi saat ini industri migas akan menerapkan CCS untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung target Net Zero Emission (NZE),” katanya saat acara Media Briefing IPA Convex 2024 yang diselenggarakan untuk membahas Infographic IPA 2024, di Jakarta, Rabu (26/6).

Pada kesempatan yang sama, Chief of Infographic Sub Committee IPA Convex 2024, Hendra Halim, menjelaskan bahwa CCS merupakan cara yang paling efektif untuk dapat mengurangi emisi karbon dan sekaligus meningkatkan perekonomian Indonesia. Berdasarkan data yang diungkap dalam Infografik, diketahui bahwa CCS dapat memberikan peningkatan Produk Domestik Bruto yang signifikan, yaitu sekitar USD 478 miliar dan membuka lebih dari 53.000 lapangan pekerjaan hingga 2050.
“Setiap 1 juta ton karbon yang ditangkap melalui CCS dapat menciptakan nilai ekonomi hingga Rp 4 triliun dan menambah kurang lebih 1.000 lapangan pekerjaan,” katanya.

Ditambahkan Hendra, Indonesia saat ini berpotensi menjadi pemimpin di regional dalam rangka penerapan teknologi CCS. Untuk itu, dia mengharapkan agar seluruh pihak di Indonesia tidak lagi hanya bersikap wait and see. “Jangan sampai ide yang berasal dari Indonesia justru disalip oleh negara lain,” tambahnya.

Dia mengungkapkan bahwa ada negara tetangga Indonesia yang sudah lebih siap dalam implementasi CCS, yaitu Malaysia.
Lebih lanjut, Hendra menyebutkan bahwa Indonesia diberkahi keuntungan secara geologis dengan adanya banyak lokasi penyimpanan karbon dan industri migas yang sudah berpengalaman. Dia menyakini Indonesia dapat menjadi CCS Hub di regional. Namun hal tersebut membutuhkan kolaborasi yang tepat antara pemerintah dan industri migas.

“Ada empat prioritas utama yang dibutuhkan dalam kolaborasi ini, yaitu peraturan pelaksana CCS yang komprehensif, perjanjian lintas batas CO2, harga karbon, dan insentif CCS. Pemerintah harus focus pada kemudahan berbisnis, kepercayaan investor, dan kepercayaan pemangku kepentingan,” tambahnya.

Bersama dengan Hendra, Deputy Chief of Infographic Sub-Committee, Rina Rudd, menambahkan bahwa industri hulu migas masih sangat potensial di masa mendatang mengingat kebutuhan energi yang terus meningkat secara kuantitas. Gas bumi merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan energi yang rendah emisi karbon. Terlebih lagi dengan adanya dua temuan besar sumberdaya gas di Geng North oleh Eni Indonesia dan Layaran oleh Mubadala Energy Indonesia. “Kita harus segera memonetasi potensi gas tersebut agar bisa memberikan dampak ekonomi dan lingkungan ke depan nya,” kata dia.

Seperti diketahui, Komite IPA Convex 2024 sebelumnya telah menerbitkan buku Infografik dan menyerahkannya kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada saat acara Pembukaan IPA Convex 2024 beberapa waktu lalu. Secara garis besar, buku Infografis ini memberikan penjelasan menyeluruh tentang CCS, baik secara global maupun dalam konteks di Indonesia. Penerbitan Infographic tentang CCS ini merupakan tindak lanjut dari penerbitan IPA White Paper pada tahun 2023 yang lalu.

Post Views: 399
Tags: Hendra HalimIPAMarjolijn WajongPenerapan Carbon Capture Storage (CCS)
Previous Post

Kementan Bersama KOLTIVA Luncurkan Proyek Pengembangan Hortikultura di Lahan Kering

Next Post

BSI Sukses Kurangi 940 Kg Jejak Karbon di BSI International Expo 2024

Next Post
BSI Sukses Kurangi 940 Kg Jejak Karbon di BSI International Expo 2024

BSI Sukses Kurangi 940 Kg Jejak Karbon di BSI International Expo 2024

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BISNIS TERKINI

Bank Saqu Gelar Roadshow Solopreneur Academy 2025 di Bandung, Rangkul Komunitas Kreatif Lokal

Bank Saqu Gelar Roadshow Solopreneur Academy 2025 di Bandung, Rangkul Komunitas Kreatif Lokal

30 Juni 2025

Redmi Pad 2 Siap Hadir di Indonesia Mulai 4 Juli 2025

Redmi Pad 2 Siap Hadir di Indonesia Mulai 4 Juli 2025

1 Juli 2025

AFTECH & HukumOnline Sosialisasikan Sistem Pengecekan Kepatuhan Online dan Dorong Penguatan Implementasi Perlindungan Data Pribadi

AFTECH & HukumOnline Sosialisasikan Sistem Pengecekan Kepatuhan Online dan Dorong Penguatan Implementasi Perlindungan Data Pribadi

1 Juli 2025

Sampoerna University dan Thunderbird Soroti Masa Depan ASEAN dan Tantangan ESG

Sampoerna University dan Thunderbird Soroti Masa Depan ASEAN dan Tantangan ESG

30 Juni 2025

Semen Merah Putih dan Karyawan Perbaiki Fasilitas SLB, Peduli Pendidikan Inklusif

Semen Merah Putih dan Karyawan Perbaiki Fasilitas SLB, Peduli Pendidikan Inklusif

30 Juni 2025

PT. Media Maju Global

Plaza Simatupang Lt .6 Unit 3 Jl. TB Simatupang Kav. IS No. 01 Kel. Pondok Pinang, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310.

Telp: 021-22702245
Handphone: 0816.900315
E-mail: redaksi@businessasia.co.id

Kategori

  • Berita
  • Business
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Figure
  • Indeks
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi
  • Tourism

.

  • About
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Privacy Policy
  • Cyber Guidelines
  • Pedoman Media Siber

About

Kehadiran Majalah BusinessAsia Indonesia yang memiliki Tagline Towards a New Change in Asia atau “Menuju Perubahan Baru di Asia” khususnya Indonesia  bertujuan untuk memastikan langkah mereka kokoh menapaki dinamika ekonomi bisnis dan investasi yang kian berkembang. Baca selengkapnya.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • e-Magazine

Majalah terbatas

1. DPMPTSP Kota Tangsel Raih Penghargaan
Pelayanan Prima dari Kemenpan RB.

2. Jebakan Crazy
Rich Pikat Pelanggan Ikut Trading Binary
Option.

3. Eksportir Indonesia
Perluas Jejaring
dengan Buyers di AS

shop new Emagazine