Businessasia.co.id – Pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul menjadi salah satu kunci dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Mendukung visi tersebut, PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB) menempatkan pengembangan SDM unggul dan berkualitas, pemanfaatan teknologi mutakhir, dan kepedulian lingkungan sebagai fondasi menuju keberlanjutan.
SGPJB merupakan pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 yang berada di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Perusahaan joint venture ini kepemilikan sahamnya 70% dari China Energi dan 30% dari PLN Nusantara Renewables. PLTU Jawa 7 memiliki kapasitas terpasang per unit terbesar (1,050 MW) di Indonesia yang menggunakan teknologi ultra super critical (USC) berbahan bakar batubara kalori rendah 4,000 – 4,600 kkal/kg AR serta memiliki tarif yang kompetitif yaitu 4,2122 cent USD/kWh.
Direktur General Affairs SGPJB, Tumpal Pangihutan Sirait mengatakan SGPJB mengoperasikan PLTU Jawa 7 dengan tata kelola pembangkitan terdepan melalui penerapan ISO 9001-2015 untuk sistem management mutu. “Kami merupakan salah satu PLTU yang sudah menggunakan teknologi yang sangat advance atau canggih, yaitu teknologi ultra super critical di boiler sehingga mendapatkan efisiensi yang cukup tinggi,” terang Tumpal saat penjurian BEST Human Capital Award 2025 pada Kamis (26/6/2025).
Dalam penerapan teknologi canggih ini, SGPJB telah mengikuti regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah. SGPJB selalu memonitor emisi yang dikeluarkan pembangkit seperti sulfur oksida (SOx), nitrogen oksida (Nox), partikulat dan merkuri yang sudah online dengan sistem monitoring Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
SGPJB juga berkomitmen tinggi mempromosikan pembangunan ramah lingkungan melalui penerapan teknologi batubara bersih atau clean coal technology (CCT), serta memastikan kegiatan operasi PLTU Jawa 7 aman, ekonomis, dan bersih dengan efisiensi tinggi untuk jaminan pasokan energi listrik yang andal pada sistem transmisi Jawa-Madura-Bali.
Lebih lanjut Tumpal menyampaikan bahwa PLTU Jawa 7 merupakan pembangkit berbiaya rendah (low cost) dengan tarif sekitar 4,2 cent USD/kWh dan nilai investasi mencapai 1.883 miliar USD. PLTU Jawa 7 juga sangat efisien karena hanya membutuhkan 287 gram batu gara untuk menghasilkan 1 kWh sehingga menghemat Rp1,8 juta/tahun.
Green Development
Salah satu misi dari SGPJB adalah memproduksi listrik aman, andal, efisien, dan ramah lingkungan. Untuk mewujudkan misi tersebut, SGJB mengklaim telah melakukan lima hal yaitu high efficiency, low emission, zero dust, water friendly, dan reforestation.
Pertama, high efficiency. Tumpal mengatakan bahwa PLTU Jawa 7 menggunakan teknologi ultra super critical sehingga pembakaran di dalam boiler lebih sempurna dan menghasilkan efisiensi yang cukup tinggi. “PLTU Jawa 7 memberikan dampak kepada sistem pembangkitan Jawa-Bali kurang lebih 6%. Dari kurang lebih 20 pembangkit di Jawa-Bali, kami bisa masuk 10 besar di sistem merit order,” terang Tumpal.
Kedua, low emission dengan menggunakan teknologi electrostatic precipitator (ESP) dan flue gas desulphurization (FGD). Teknologi ESP digunakan menangkap abu terbang hasil pembakaran sebelum dibuang ke atmosfer. Sisa-sisa dari hasil tangkapan ini ditangkap kembali dengan FGD system sehingga emisi yang dibuang ke atmosfer memenuhi regulasi.
Ketiga, zero dust. Tumpal menjelaskan bahwa batu bara mengandung debu yang cukup besar. PLTU Jawa 7 menggunakan conveyor system tertutup. Selain itu ada spray water untuk menekan debu dan dust collector jika masih ada debunya. “Di sisi penyimpanan batu bara, kami menyediakan wind seal untuk menahan kecepatan angin yang mengalir melalui batu bara sehingga debu-debu itu tidak terbawa keluar,” terang Tumpal.
Keempat, water friendly. PLTU Jawa 7 menerapkan pengelolaan air domestik secara menyeluruh dengan prinsip 100% reuse dan recycle. Seluruh air limbah domestik diolah menggunakan sistem terintegrasi berstandar lingkungan, sehingga tidak ada air yang dibuang ke lingkungan.
Selanjutnya, hasil olahan dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan operasional non-konsumtif, seperti penyiraman taman, spray coal yard, dan spray fly ash. “Dengan pendekatan ini, kami memastikan tidak terjadi pembuangan maupun pencemaran air, sebagai bentuk komitmen terhadap efisiensi sumber daya dan perlindungan lingkungan secara berkelanjutan,” terang Tumpal.
Terakhir, reforestasi atau penghijauan. Sebagai industri yang menghasilkan emisi, PLTU Jawa 7 sangat peduli dengan lingkungan. Menurut Tumpal, hingga saat ini pihaknya sudah melakukan penghijauan di sekitar area PLTU kurang lebih 170 hektare. Upaya ini telah penghargaan dari domestik maupun internasional.
Pengembangan Talenta Unggul
Dalam mengembangkan SDM unggul, SGPJB memiliki visi menjadi pusat keunggulan SDM di industri pembangkitan Listrik dan mengembangkan talenta yang berdaya saing global, beretika, dan inovatif.
Untuk meningkatkan kompetensi SDM, SGPJB melakukan pembinaan secara berkala dan berkesinambungan melalui digitalisasi dan teknologi pembangkitan; green energy awareness dan sustainability mindset; serta kepemimpinan kolaboratif dan inovatif.
Tumpal menjelaskan, dalam mengoperasikan pembangkit, SGPJB menggunakan artificial intelligence (AI) untuk membantu melakukan operasi dan analisa secara real time sehingga lebih efisien. PLTU Jawa 7 juga menggunakan green energy seperti solar panel dan lampu hemat energi.
Berikutnya adalah perubahan mindset. Sebagai perusahaan joint venture, PLTU Jawa 7 akan diserahkan dari pemerintah China kepada Indonesia sesuai timeline yang telah disepakati. Untuk itu perlu disiapkan talenta unggul sebelum sepenuhnya dioperasikan oleh tenaga kerja Indonesia.
Dalam pengembangan SDM, SGPJB menerapkan beberapa metode, diantaranya Mentor-Apprentice antara senior dan junior. Tumpal menjelaskan, dalam metode ini senior memberikan dan menularkan pengetahuannya kepada juniornya. Setelah kurun waktu tertentu, si junior akan dilakukan assessment oleh seniornya untuk mengetahui sejauh mana maturity yang sudah didapat di masa pendidikan yang diikuti. “Dengan metode ini, kami berharap akan cepat terjadi regenerasi, sehingga kami lebih mudah mengeliminasi gap antara senior dan junior. Ini akan memberikan keuntungan yang sangat bagus untuk kami di masa yang akan datang,” tutur Tumpal.
Untuk pengembangan karir karyawan, lanjutnya, SGPJB membuat sistem kompetisi terbuka. Dari hasil kompetisi ini, akan terlihat karyawan-karyawan yang potensial itu dan bisa dipromosi untuk kenaikan jenjang atau kenaikan jabatan.
SGPJB juga memiliki Simulator Jawa 7 untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Melalui simulator ini, pekerja bisa merespon suatu permasalahan atau melakukan maintenance. Simulator ini telah diberikan kepada salah satu universitas ternama di Indonesia dan hingga saat ini, masih berfungsi dengan baik. Simulator ini merupakan duplikat dari PLTU Jawa 7. “Melalui simulator ini, mahasiswa bisa belajar mengoperasikan PLTU. Setelah selesai kuliah, mereka sudah bisa memahami, sudah mempunyai kompetensi, dan mengetahui pengoperasian PLTU,” terang Tumpal.
Sementara untuk sistem komunikasi, SGPJB mengembangkan aplikasi WeCom yang mirip dengan aplikasi zoom namun lebih terintegrasi. Dalam aplikasi ini semua data dan dokumen simpan di cloud dan bisa diakses siapa saja yang terdaftar di WeCom. “Jadi kami mengimplementasikan ini untuk integrasi sistem informasi dan komunikasi di perusahaan,” imbuhnya.
Sebagai perusahaan pembangkit dan pekerjanya dengan sistem shift, SGPJB tetap memperhatikan kesetaraan gender. “Operator kami yang sistemnya shift itu juga banyak perempuan. Kami memastikan saat bekerja mereka itu aman, tidak terganggu, tidak ada pelanggaran asusila dan sejenisnya,” ujarnya.
Penilaian level manajemen menengah di SGPJB terbilang unik karena menggunakan penilaian 360. Dengan sistem ini atasan bisa menilai bawahan dan bawahan menilai atasan dan rekan sejawatnya melalui beberapa parameter penilaian.
Visi Indonesia Emas 2045
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) menjadi fondasi penting untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, terutama dalam hal pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada manusia dan lingkungan.
SDGs memiliki 17 tujuan global untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan pada tahun 2030. Dari 17 fokus tersebut, Tumpal menyampaikan bahwa SGPJB telah menerapkan minimal 6 fokus yaitu pendidikan berkualitas; kesetaraan gender; pekerjaan layak & pertumbuhan ekonomi; industri, inovasi & infrastruktur; berkurangnya kesenjangan; dan penanganan perubahan iklim.
Terkait SDG 4 yaitu pendidikan berkualitas, Tumpal mengatakan, “Sebelumnya, kami masih menerima lulusan SMK. Seiring berjalannya waktu, kami mendorong mereka untuk kuliah, sehingga saat ini hampir 100% tenaga kerja kami lulusan minimal D3 dan S1.”
Sementara untuk tujuan penanganan perubahan iklim (SDG 9), PLTU Jawa 7 peduli dengan perubahan iklim dan mendukung net zero emission. Saat ini, SGPJB sedang menggalakkan renewable energy dengan mendorong pembangunan PLT Surya di area sekitar area PLTU Jawa 7. “Tujuannya, kedepan kita bisa menekan emisi karbon yang dihasilkan oleh pembangkit ataupun industri lain dan itu akan menekan peningkatan perubahan iklim yang terjadi saat ini,” pungkasnya.
