Businessasia.co.id– Bank Syariah Indonesia (BSI) mengembangkan super app BYOND by BSI sebagai wujud keseriusannya untuk menjadi bank syariah digital terbaik berkelas dunia. Platform terpadu ini dirancang untuk menghadirkan layanan keuangan syariah yang lebih cepat, mudah, dan relevan dengan kebutuhan generasi digital.
Super app BYOND by BSI yang diluncurkan pada 9 November 2024 ini melengkapi transformasi digital dari BSI yang merupakan merger dari tiga bank syariah milik BUMN, yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah. Pada September 2025, BYOND sudah memiliki 5,2 juta pengguna.
VP Digital Strategy, Innovation & Customer Experience BSI, Umi Kawiryani menjelaskan bahwa strategi BSI terkait digitalisasi dilaksanakan untuk mewujudkan aspirasi menjadi best digital Islamic bank dengan kelas dunia. Saat ini, BSI berada di peringkat sembilan untuk bank syariah di dunia. BSI juga sudah memiliki dua cabang di Arab Saudi dan Dubai. “BYOND by BSI dirancang sebagai aplikasi dengan fitur lengkap, menghadirkan layanan finansial, sosial, dan spiritual dalam satu platform yang lebih user friendly dengan keamanan yang semakin terjaga,” ujar Umi saat penjurian Indonesia Digital Innovation & Achievement Awards 2025 (IDIA Awards 2025) yang digelar oleh Majalah Business Asia Indonesia.
Layanan finansial meliputi transfer, payment & purchase, QRIS, top up, dan lain-lain. Layanan sosial meliputi zakat, infaq, waqaf, donasi, orang tua asuh, dan lain-lain. Layanan spiritual antara lain haji dan umrah, waktu salat, lokasi masjid, arah kiblat, dan sebagainya. Selanjutnya Umi memaparkan lima peran dari BYOND by BSI. Pertama, sebagai platform untuk transaksi seperti transfer, bayar beli, QRIS, virtual account, dan Mitraguna Online.
Kedua, sebagai sales and distribution. BYOND sudah didesain untuk mempermudah nasabah mengakses layanan dan produk BSI seperti Mitraguna Online, digital financing atau cicil emas. “Untuk memasarkan layanan BSI bagi nasabah yang belum tech savvy memang masih dibutuhkan peranan kantor cabang. Jadi kita kombinasi antara digital dan physical present untuk mengakuisisi nasabah lebih efektif dan efisien,” terang Umi.
Ketiga, sebagai marketing and ads platform untuk promo program, campaign, dan lain-lain. Keempat, sebagai marketplace platform. “Alhamdulillah kami sudah mendapatkan Izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk fungsi e-commerce di aplikasi ini seperti Reksadana multi-mitra, Emas multi-supplier, Byond Lyfe, dan lain-lain,” imbuhnya. Kelima sebagai servicing platform melalui chatbot Aisyah untuk menangani nasabah yang menghadapi kendala ataupun komplain, tanpa perlu menghubungi call center.
Setelah satu tahun rilis, BYOND by BSI terus mengalami pengembangan. Beberapa fitur baru juga ditambahkan untuk menjawab kebutuhan nasabah. Misalnya Byond Lyfe yang berkaitan dengan lifestyle dan ekosistem. Selanjutnya BSI Bank Emas, Reksa Dana Syariah, Pop Up Message, dan lain-lain.
Terkait layanan bullion banking, BSI menyediakan berbagai fitur untuk emas dan gadai. Umi mengungkapkan bahwa potensi bullion banking masih luar biasa. Contohnya, transaksi tabungan E-mas sudah lebih dari 2 juta transaksi. Pada September 2025, number of account dari tabungan E-mas naik 57 persen serta adanya kenaikan fee based income lebih dari 108 persen.
Untuk meningkatkan performa BYOND, BSI juga mengimplimentasikan teknologi artificial intelligence (AI) seperti biometric, maching learning, dan lain-lain. Teknologi AI ini dimanfaatkan untuk melakukan berbagai prediksi, chatbot, mendeteksi fraud, dan sebagainya.










