Businessasia.co.id– Transformasi digital kini menjadi kunci utama bagi perusahaan keuangan untuk bertahan dan berkembang. PT Pegadaian (Persero) yang telah berusia 124 tahun terus berinovasi dan bertransformasi dengan implementasi teknologi digital dalam meningkatkan akselerasi kinerja bisnis, daya saing, operasional, dan layanan.
Executive Vice President: Strategic, Architecture and Planning PT. Pegadaian (Persero), Supriyanto menjelaskan bahwa transformasi digital ini bertujuan mewujudkan misi Pegadaian sebagai agen inklusi keuangan pilihan utama masyarakat Indonesia. Pegadaian juga diamanatkan oleh negara menjadi bank emas (bullion bank) pertama di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto di Kantor Pegadaian, pada 26 Februari 2025.
“PT Pegadaian berkomitmen menjadi pemimpin dalam ekosistem emas yang modern dan terintegrasi, dengan memperluas akses serta pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui transformasi digital yang inklusif,” terang Supriyanto saat penjurian Indonesia Digital Innovation & Achievement Awards 2025 (IDIA Awards 2025) pada Rabu (10/12/2025).
Untuk itu, Pegadaian terus berupaya memasyarakatkan finansial secara inklusif hingga ke daerah-daerah. Pegadaian menargetkan lima tahun ke depan, sebanyak 70 persen nasabah akan pindah ke layanan digital. Pada 2024, sebanyak 1,3 juta juta nasabah bertransaksi digital di Pegadaian, meningkat menjadi 4 juta nasabah pada 2025.
Lebih lanjut, Supriyanto mengungkapkan strategi IT (Information Technology) diselaraskan dengan strategi perusahaan sehingga IT tidak hanya mengadopsi teknologi tapi menjadi enabler transformasi bisnis Pegadaian. Pegadaian telah memulai transformasi digital pada 2019. Selanjutnya, pada 2024, Pegadaian fokus mengembangkan IT sebagai akselerator untuk mempercepat bisnis proses. Pegadaian juga telah mengimplementasikan teknologi kecerdasan artifisial (AI) untuk mendukung operasional.
Pegadaian melakukan transformasi digital karena perubahan lanskap bisnis pergadaian akibat perubahan regulasi, perubahan teknologi, gaya hidup masyarakat, dan bisnis. “Kita sadar bahwa masyarakat sudah bergeser dari tradisional dan digital,” ungkap Supriyanto.
Selain itu, Pegadaian juga harus menggeser persepsi masyarakat yang tadinya memandang Pegadaian sebagai solusi saat ada keperluan yang mendesak atau kepepet. Saat ini, Pegadaian dipandang sebagai solusi finansial yang pintar dan praktis, serta menjadi partner dalam berinvestasi khususnya investasi emas.
Menurut Supriyanto, tantangan ke depan terkait transformasi digital adalah perkembangan harga emas di pasar yang terus berfluktuasi. Kondisi ini, menjadi tantangan sekaligus peluang. Untuk itu, pada 8 Oktober 2025, Pegadaian meluncurkan aplikasi baru bernama Tring! by Pegadaian .
Aplikasi ini mengkombinasikan antara syariah dan konvensional menjadi satu platform praktis yang diintegrasikan dengan teknologi terbaru. Melalui aplikasi Tring! by Pegadaian, nasabah bisa melakukan transaksi finansial emas dan pembiayaan melalui ponsel dengan mudah dan aman. Aplikasi ini menawarkan fitur lengkap mulai dari investasi (Tabungan Emas, Cicil Emas), gadai, hingga pembayaran cicilan.
Pegadaian juga memiliki ATM Emas, mesin otomatis yang dirancang untuk menyediakan layanan penarikan emas fisik secara mandiri oleh nasabah melalui aplikasi Tring! Fitur dalam ATM Emas meliputi Ambil Fisik Tabungan Emas, Beli Emas Fisik, Setor Emas, dan Buyback Emas. “ATM Emas Pegadaian menjadi solusi yang menawarkan convenience, kecepatan, fleksibilitas, dan keberagaman opsi, yang dapat menjawab kebutuhan nasabah terhadap pembelian emas fisik,” tuturnya.
Sebagai dasar menjalankan usaha, Pegadaian memiliki nilai-nilai yang terangkum dalam Brilian Way dengan lima nilai utama yaitu integrity, collaborative, accoutability, growth mindset, dan customer focus. Brilian Way menjadi cara Pegadaian untuk menjaga semangat Winning Market Share di tahun 2026. “Brilian Way ini menjadi nilai-nilai yang mendasari transformasi dan pola kerja pegadaian untuk terus tumbuh besar untuk inklusi keuangan di Indonesia,” pungkasnya.










