Businessasia.co.id – PT Taspen (Persero) menegaskan komitmennya untuk menjadi perusahaan asuransi sosial dan dana pensiun yang unggul, terpercaya, dan berkelanjutan. Salah satunya melalui tranformasi digital untuk mewujudan layanan terbaik dan investasi yang andal.
Kadiv IT PT Taspen (Persero), Sidra Muntahari menjelaskan bahwa penggunaan teknologi digital digunakan untuk mengubah proses bisnis dari manual menjadi serba digital seperti pengajuan klaim maupun pembayaran pensiun.
Sidra mengungkapkan bahwa proses transformasi digital di Taspen dimulai tahun 2010 untuk meminimalisir kejadian fraud maupun penipuan. Contohnya, ada oknum yang mengatasnamakan peserta yang sudah meninggal seolah-olah masih hidup.
“Solusinya adalah digitalisasi pelayanan baik untuk pengajuan klaim, pembayaran pensiun melalui autentikasi digital, serta penanganan keluhan secara online. Proses autentikasi secara berkala menjadikan layanan menjadi lebih aman,” terang Sidra saat penjurian Indonesia Digital Innovation & Achievement Awards 2025 (IDIA Awards 2025) pada Rabu (19/11/2025).
Proses autentifikasi ini bisa dilakukan secara digital melalui aplikasi Andal by Taspen menggunakan teknologi pengenalan wajah. Andal by Taspen merupakan platform digital untuk layanan ketaspenan bagi peserta Taspen.
Lebih lanjut Sidra menjelaskan bahwa Andal by Taspen memiliki beberapa fitur canggih seperti One Time Password (OTP) sebagai security ketika peserta registrasi. Fitur lainnya yaitu Liveness Detection berbasis artificial intelligence (AI) untuk memastikan bahwa objek yang dikenali adalah manusia yang aktif secara real time, bukan foto atau rekaman. “Aplikasi ini menggunakan AI Face Recognition berbasis biometrik sebagai proof of life untuk memastikan pembayaran pensiun hanya diberikan kepada penerima yang berhak,” tuturnya.
Untuk pengembangan ke depan, aplikasi ini akan memanfaatkan deepfake detection untuk mendeteksi manipulasi wajah/video saat autentikasi biometrik. Tujuannya untuk meningkatkan keamanan dan mencegah penyalahgunaan identitas.
Selain aplikasi Andal by Taspen, adopsi teknologi digital di Taspen antara lain aplikasi SIMGaji Web, aplikasi host to host antara Pemda dengan Taspen untuk pengelolaan data gaji; Taspen Digital Enterprise Services, aplikasi operasional proses bisnis perusahaan; dan Integrated Management and Monitoring for Invesment (IMMI).
Aplikasi lainnya yaitu Taspen Shield, sistem pengelolaan risiko perusahaan; aplikasi HCIS untuk pengelolaan sumber daya manusia, dan Asset Liability Management System. “Teknologi yang diadopsi ini kita harapkan dapat membentuk suatu ekosistem digital Taspen yang lebih efisien dan transparan,” terang Sabri.
Taspen juga memanfaatkan emerging technology seperti perekaman biometrik, face recognition, dan deepfake fetection untuk mengantisipasi penyalahgunaan sehingga layanan Taspen menjadi lebih aman, inklusif dan efisien.
Untuk mendukung proses transformasi digital, Taspen melakukan kolaborasi digitalisasi proses bisnis dengan pihak eksternal seperti pemerintah daerah, Dukcapil, Badan Kepegawaian Negara (BKN), BPJS Kesehatan, Kementerian Keuangan dan lain-lain. “Kolaborasi ini untuk memastikan data yang lebih akurat sehingga layanan Taspen bisa menjadi lebih cepat, dan proses yang lebih seamless,” ujar Sabri.
Terkait ketahanan dan keamanan siber, Taspen menerapkan multilayer security untuk perlindungan data, perlindungan ancaman, pemantauan dan analisis keamanan, manajemen identitas akses dan aset, perlindungan jaringan dan aplikasi, serta manajemen kerentanan dan risiko.
Digitalisasi layanan ini berdampak pada efisiensi biaya bagi peserta pensiun karena tidak perlu melakukan autentikasi manual. Kegiatan layanan pensiun dan penanganan keluhan tidak perlu datang ke kantor Taspen atau mitra bayar. Selain meningkatkan pendapatan bagi Taspen, digitalisasi juga meningkatkan customer service indeks dalam 4 tahun terakhir. Citra dan branding perusahaan juga meningkat karena pengapdosian emerging technology.










