Businessasia.co.id- Transformasi digital menjadi pijakan penting bagi BPJS Kesehatan dalam meningkatkan kualitas layanan publik. Berbagai inovasi dirancang untuk mempermudah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mengakses layanan, mulai dari antrean online, info riwayat pelayanan hingga telehealth.
Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan menyebutkan bahwa inovasi digital menjadi kunci untuk melayani peserta JKN yang telah mencapai 282,9 juta jiwa atau 98% dari jumlah penduduk Indonesia, hingga ekosistem yang terkoneksi dengan BPJS Kesehatan.
Edwin mengungkapkan, BPJS Kesehatan memulai proses transformasi digital pada 2014 melalui proses digitization yaitu mengubah data dan informasi fisik menjadi format digital. BPJS Kesehatan juga melakukan digitalisasi untuk mengubah proses bisnis.
Sejak 2021, BPJS Kesehatan telah memasuki era tansformasi digital. Selain mengadopsi teknologi, BPJS Kesehatan menanamkan mindset digital dan budaya digital. “Kita membangun transformasi digital bukan hanya di BPJS Kesehatan tetapi pada semua komponen yang ada di dalam ekosistem digital JKN yang sifatnya kolaboratif,” terang Edwin saat penjurian Indonesia Digital Innovation & Achievement Awards 2025 (IDIA Awards 2025) pada Senin (1/12/2025).
BPJS juga mulai memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) dan data analytic sejak 2024 untuk memperbaiki proses serta meningkatkan value dan costumer experience. “Transformasi digital ini memerlukan komitmen kepemimpinan, dukungan dan keterlibatan penuh seluruh fungsi organisasi untuk menjalankan perubahan secara konsisten dalam jangka panjang,” terang Edwin.
Lebih lanjut Edwin menyampaikan bahwa ekosistem yang terkoneksi BPJS Kesehatan antara lain 32 ribu fasilitas kesehatan (faskes), 32 kementerian/lembaga, 377 ribu badan usaha, 1 juta kanal pembayaran, 57,7 juta pengguna Mobile JKN, dan lain-lain. “Ini merupakan ekosistem yang besar dan sangat strategis karena hampir mengcover seluruh penduduk Indonesia,” tuturnya. Karena itu, BPJS Kesehatan melakukan kolaborasi transformasi digital dengan berbagai stakeholder yang ada dalam ekosistem JKN.
Mobile JKN Permudah Akses Layanan
Aplikasi Mobile JKN memiliki beberapa fitur untuk memudahkan akses dan layanan kepada peserta BPJS Kesehatan. Edwin menerangkan beberapa fitur utama dalam Mobile JKN antara lain registrasi peserta baru, info lokasi faskes, antrean online, info riwayat pelayanan, ketersediaan tempat tidur, telekomunikasi dokter, dan lain-lain. Fitur Antrean Online menjadi solusi untuk mempermudah akses layanan di fasilitas kesehatan. Antrean online ini telah mengurangi waktu tunggu yang sebelumnya lebih dari 6 jam menjadi kurang dari 2 jam.
Selanjutnya ada fitur Info Riwayat Pelayanan yang memudahkan peserta dan dokter DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) untuk melihat riwayat pelayanan kesehatan pasien. Selain itu ada fitur yang memberikan informasi ketersediaan tempat tidur di rumah sakit secara real-time. Selain untuk orang sakit, Mobile JKN menyediakan fitur BUGAR berbasis teknologi Internet of Things (IoT) untuk mendukung gaya hidup sehat dan pemantauan kesehatan secara real-time bagi peserta JKN.
Selanjutnya fitur Skrining Riwayat Kesehatan yang membantu peserta JKN untuk melakukan skrining kesehatan mereka secara mandiri. Fitur Jadwal Minum Obat menjadi pengingat bagi peserta yang menjalani pengobatan jangka panjang seperti pasien TBC dengan menggunakan teknologi AI.
Mobile JKN juga memiliki fitur Telehealth yang memungkinkan konsultasi jarak jauh dengan dokter melalui chat atau panggilan video. Telehealth Dirancang untuk mengatasi keterbatasan fasilitas, permintaan yang terus meningkat, dan hambatan geografis di seluruh Indonesia.










