Businessaasia.co.id- PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) selalu menerapkan prinsip QHSSE (Quality, Health, Safety, Security, and Environment) dalam pelaksanaan proyek pekerjaan di bidang konstruksi seperti jalan dan jembatan. Implementasi QHSEE bertujuan memastikan operasional yang aman dan efisien serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Ahmad Tohari selaku Analyst Safety HKI menyampaikan bahwa implementasi program QHSSE di HKI dilakukan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan output proyek. Saat menggandeng rekanan, HKI memiliki sistem atau tools secara digital yaitu HKCircle. Dalam HKCircle, rekanan harus melengkapi bermacam data termasuk aspek QHSEE.
“Untuk memantau pelaksanaan berbagai tahapan ini, kami mengembangkan HKI Apps, suatu tools digitalisasi yang bisa digunakan memonitoring pelaksanaan QHSSE di lapangan secara real time,” ujar Ahmad Tohari saat penjurian Indonesia QHSE For Business Sustainability Awards (IQSA) Awards yang digelar oleh Majalah Business Asia Indonesia pada Selasa (18/11/2025).
Saat penyelesaian suatu pekerjaan, lanjutnya, HKI memiliki tools QHSSE PASS untuk mengidentifikasi bahwa sebuah produk sudah layak dalam pemenuhan spesifikasi, mutu, K3, dan lingkungan. Dokumen QHSSE Pass akan menjadi salah satu syarat layak bayar. “Jika produk belum baik kami tidak akan melakukan pembayaran, sehingga teman-teman di lapangan menjadi lebih care baik dari sisi operasional maupun QHSSE,” ujarnya.
Menurut Ahmad Tohari, saat ini QHSSE PASS dalam tahap pilot project dan ke depan akan diberlakukan ke seluruh proyek untuk menjamin quality excellence.
Terkait aspek keselamatan, HKI memiliki digitalisasi pelaporan berupa HKI Apps yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun secara real time. HKI Apps bisa digunakan untuk memantau berbagai aktivitas seperti Work Permit & CSA, Patroli QHSSE, Walk In Site, Toolbox Meeting dan lain-lain. “Ketika ada temuan ketidaksesuaian bisa langsung ternotifikasi secara real time sehingga bisa langsung diberikan tindakan. Setiap bulan kami juga melakukan pemantauan terhadap kepatuhan dari digitalisasi ini sehingga teman-teman di proyek memiliki nilai acuan dari kepatuhan,” terang Ahmad Tohari.
Dari sisi lingkungan, HKI memiliki program unggulan yaitu konstruksi ramah lingkungan. Tujuannya untuk mencegah pencemaran lingkungan, mematuhi regulasi lingkungan, melibatkan semua komponen proyek, dan mendorong perbaikan berkelanjutan sesuai prinsip ISO 14001. HKI juga menerapkan energi ramah lingkungan seperti solar panel serta fasilitas penanganan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan Non B3.
Lebih lanjut Ahmad Tohari mengungkapkan bahwa HKI memiliki beberapa program inovasi untuk mendukung implementasi QHSSE. Salah satunya Sitkom QHSSE, inovasi untuk menciptakan budaya QHSSE yang mudah dipahami dan menyenangkan melalui penyampaian pesan yang kreatif dan humoris.
Selanjutnya ada inovasi Cross Audit berupa audit internal yang dilakukan dimana tim auditor dari suatu proyek ditugaskan untuk melakukan audit (pemeriksaan kepatuhan dan kualitas) di proyek lainnya, dan sebaliknya. “Tujuannya saling berbagi best practices yang berhasil diterapkan di satu proyek untuk diterapkan di proyek lain,” imbuhnya.
HKI juga memiliki inovasi Common Data Enviroment (CDE), sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengelola, dan menyebarluaskan data untuk seluruh tim proyek. CDE dapat menyederhanakan manajemen data, dan menggantikan proses manual yang terputus-putus dengan sistem yang cepat dan efisien.
HKI secara berkala melakukan Safecheck Alcohol, pemeriksaan kadar alkohol pekerja menggunakan Alcohol Test Detector sebelum memasuki area kerja untuk memastikan keselamatan dan produktivitas proyek tetap terjaga. Inovasi lainnya berupa hard barricade dengan menggunakan rangka pipa hollow yang kokoh dan dapat dibongkar pasang (modular), dipadukan dengan banner atau stiker reflektif yang disesuaikan dengan risiko spesifik area kerja.
Implementasi QHSSE ini mengantarkan HKI meraih berbagai penghargaan seperti Penghargaan Nihil Kecelakaan dari Menteri Ketenagakerjaan (2022-2024), SNI Award (2022), Penghargaan World Safety Organization Indonesia Safety Culture Award (WISCA) 2023, Asian Impact Award 2025 kategori Platinum, dan lain-lain.










