PermataBank telah menghadirkan terobosan dalam proses digitalisasi dengan menjadi bank pertama di Indonesia yang melayani transaksi Trade Finance pada platform blockchain.
Peningkatan perdagangan internasional, ditopang dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat, mendorong bank untuk selalu mengembangkan inovasi dalam layanan perbankan agar tetap relevan mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan pasar.
Semakin meningkatnya kesadaran untuk menjaga ketahanan lingkungan, mendorong PermataBank dan Bangkok Bank berkolaborasi untuk mengetengahkan perkembangan teknologi yang ramah dengan keberlanjutan lingkungan. Bekerja sama dengan PT Lautan Luas,Tbk, Indonesia dan Thai Polyethylene Company Limited, Siam Cement Group, Thailand untuk menggunakan solusi transaksi perdagangan inovatif melalui teknologi blockchain, transaksi Letter of Credit (L/C) dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
Hal ini memungkinkan pengusaha untuk memperoleh barang impor lebih cepat karena semua dokumen dapat dipresentasikan secara elektronik pada system yang mendukung. Selain meningkatkan efisiensi dalam proses perdagangan internasional, transaksi paperless ini juga merupakan terobosan yang merupakan green initiative dalam menjaga lingkungan yang berkelanjutan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan realisasi positif pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 5,31 persen, menjadi angka pertumbuhan tertinggi sejak 2013. Di sisi lain, International Monetary Fund (IMF) dalam laporan World Economic Outlook terbitan Januari 2023 memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Thailand diproyeksi mencapai 3,2 persen pada 2022, membaik dari realisasi pertumbuhan pada 2021 yang sebesar 1 ,6 persen. Momentum pertumbuhan ekonomi yang positif ini perlu terus didukung dengan mekanisme transaksi perdagangan internasional yang lebih seamless.
Darwin Wibowo, Direktur Wholesale Banking PermataBank mengatakan “Penerapan teknologi blockchain dalam transaksi perdagangan merupakan upaya PermataBank agar para pengusaha dan korporasi dapat menghemat waktu transaksi, mengurangi risiko penipuan, serta memudahkan proses transaksi sehingga bisnis mereka dapat berkembang lebih cepat. Selain itu, pemanfaatan teknologi blockchain juga lebih ramah lingkungan dengan mengurangi pemakaian kertas dan polusi karbon. Saat ini, PermataBank merupakan bank pertama yang melayani transaksi Trade Finance pada platform blockchain di Indonesia”
PermataBank berkomitmen dengan dukungan kekuatan jaringan regional yang dimiliki oleh PermataBank dan Bangkok Bank akan meningkatkan kemampuan nasabah untuk melakukan transaksi perdagangan internasional secara digital. Hal ini dikarenakan dalam memproses transaksi Letter of Credit (L/C), penerapan teknologi blockchain di Permatabank akan menerapkan metode “full electronic presentation” sehingga proses transaksi perdagangan global dapat dilakukan dengan lebih mudah, aman, dan efisien.
Dengan konsep distributed ledger yang efisien dan akuntabel, teknologi blockchain memungkinkan pertukaran data real-time di setiap titik terhubung. Dan, inilah peluang baru bagi perdagangan internasional, khususnya bagi Indonesia dan Thailand.
“Meskipun perdagangan internasional penting untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara, bank dan bisnis perdagangan internasional masih sering menggunakan proses manual yang emperlambat pertumbuhan bisnis. untuk mengatasi masalah tersebut, kami menawarkan layanan transaksi trade finance yang dapat mengakselerasi perkembangan bisnis agar para pengusaha dapat memperoleh barang impor lebih cepat, aman, dan efisien. Ini merupakan komitmen kami untuk berinovasi dan menjadi bank yang selalu memberikan layanan perbankan unggulan kepada nasabah.” ujar Pipat Assamongkol, Bangkok Bank Executive Vice President.
Richie Masrin, Corporate Banking Manager PT. Lautan Luas, Tbk mengatakan, “Dengan teknologi blockchain yang difasilitasi oleh PermataBank, membantu kami dalam menjalankan transaksi L/C impor. Komunikasi dengan pemasok perihal L/C bisa dilakukan melalui platform blockchain ini dari mulai drafting hingga settlement. Dokumen pengapalan pun bisa didapatkan secara digital melalui platform tersebut sehingga membantu kami dalam proses pengambilan barang di pelabuhan menjadi lebih cepat”
Ide utama di balik teknologi blockchain adalah inovasi, visibilitas, transparansi, dan kepercayaan di antara perusahaan dan individu. Penerapan blockchain dalam transaksi Letter of Credit memudahkan seluruh pihak terkait dalam melacak status transaksi end to end secara real-time. Menyadari hal tersebut, Thai Polyethylene Company Limited (Siam Cement Group) dan Lautan Luas,Tbk menunjukan komitmen dan minatnya untuk terus bertransaksi Letter of Credit dengan teknologi blockchain. PermataBank telah menghadirkan terobosan dalam proses digitalisasi dengan menjadi bank pertama di Indonesia yang melayani transaksi Trade Finance pada platform blockchain, baik dalam mendukung transaksi perdagangan domestik maupun internasional. Dengan menggunakan teknologi blockchain, PermataBank bersama dengan Bangkok Bank akan membantu nasabah menciptakan lingkungan yang lebih aman dan ramah dalam perdagangan global.