Jakarta, Business Asia — PT Prodia Widyahusada Tbk (kode saham: PRDA), penyedia layanan laboratorium klinik terkemuka di Indonesia, mengumumkan kinerja keuangan untuk Semester I tahun 2025.
Di tengah tantangan makro ekonomi seperti tekanan daya beli, depresiasi rupiah, dan penyesuaian belanja kesehatan masyarakat pasca-pemilu, Prodia tetap mencatatkan kinerja yang relatif solid.
Pendapatan Semester I 2025 tercatat sebesar Rp 1.03 Triliun, mengalami koreksi sebesar 0,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu—namun tetap menunjukkan ketahanan permintaan layanan diagnostik di tengah kondisi pasar yang menantang.
Platform digital unggulan Prodia, U by Prodia, menunjukkan kinerja yang luar biasa. Pendapatannya tumbuh hampir 400% dibanding tahun lalu. Kerugian juga berhasil ditekan secara signifikan menandakan arah bisnis yang semakin positif dan efisien.
Pengembangan digital melalui fitur-fitur layanan seperti SubAccount, dimana pengguna dapat menambahkan anggota keluarga ke dalam satu akun, mempermudah akses layanan kesehatan bagi seluruh anggota keluarga—termasuk anak-anak hingga lansia yang mungkin kurang akrab dengan teknologi.
Selain itu, U by Prodia juga terus menghadirkan berbagai layanan inovatif lainnya, seperti: pemantauan hasil tes secara real-time langsung dari aplikasi, pemesanan layanan home service yang praktis tanpa harus ke cabang, riwayat kesehatan digital yang tersimpan aman untuk kemudahan pelacakan, integrasi dengan wellness program yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan pengguna, dan notifikasi pengingat pemeriksaan berkala sebagai bagian dari komitmen promotif preventif Prodia.
Melalui pengembangan fitur-fitur ini, U by Prodia memperkuat posisinya sebagai platform digital kesehatan yang inklusif, nyaman, dan siap mendukung gaya hidup sehat masyarakat modern.
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, menyampaikan bahwa pencapaian ini menjadi semangat untuk mendorong kinerja lebih baik di paruh kedua tahun ini. “Di tengah dinamika industri yang terus berubah, kami tidak hanya berupaya bertahan, tetapi juga membangun masa depan layanan kesehatan yang lebih terintegrasi, digital, dan berpusat pada pasien. Kami percaya bahwa investasi kami hari ini—baik melalui teknologi, kolaborasi strategis, maupun inovasi layanan—akan menjadi fondasi pertumbuhan jangka panjang Prodia,,” ujar Dewi.
Prodia berkomitmen untuk memperluas akses layanan berbasis teknologi dan memperkuat integrasi ekosistem kesehatan, termasuk pengembangan lini integrative medicine. Adapun, 2 langkah strategis Prodia yang telah diambil, antara lain dengan mengakuisisi Proline di tahun 2024 dan ProSTEM di 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi yang mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Kedepannya, Prodia menargetkan peningkatan pemanfaatan klinik berbasis jenis penyakit (disease-type clinics), memperluas jaringan Point of Collection (POC) untuk menjangkau lebih banyak komunitas, serta mengembangkan fitur baru dalam U by Prodia yang mengintegrasikan program wellness dan monitoring kondisi kronis. Pendekatan berbasis komunitas juga diperkuat melalui aktivasi merek melalui komunikasi channel Prodia.
Prodia akan terus memfokuskan strategi pertumbuhan pada layanan diagnostik bernilai tambah tinggi seperti tes esoterik, termasuk yang berbasis teknologi mass spectrometry yang kini tengah disiapkan untuk keperluan diagnostik lanjutan.
Selain itu, kolaborasi strategis juga dijajaki dengan mitra regional untuk memperluas ekosistem rujukan laboratorium di kawasan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi, menambahkan “Meskipun Semester I diwarnai tekanan eksternal, kami tetap optimis pada prospek Semester II. Kami melihat sinyal positif dari transformasi digital yang kami jalankan, terutama melalui U by Prodia yang mencatat perbaikan signifikan dari sisi finansial. Meski masih dalam fase investasi, kerugian bersih U by Prodia berhasil ditekan secara substansial dibandingkan 1H24. Fokus kami adalah pada penguatan digitalisasi, kolaborasi strategis, dan tentunya mendukung inovasi layanan yang value-based untuk mendorong pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan.,” ujar Liana.
Sepanjang kuartal II-2025, Prodia terus menunjukkan komitmen kuat terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Di bidang tata kelola, Prodia berhasil meraih The Best Corporate Transparency and Emission Reduction Awards 2025, sebagai pengakuan atas komitmen terhadap keterbukaan dan pengurangan emisi karbon.
Di saat yang sama, penghargaan CXtroardinary Awards yang diraih mencerminkan konsistensi dalam berinovasi dan mengoptimalkan transformasi digital serta menjaga kepuasan pelanggan sebagai bagian dari aspek utama pelayanan.
Dalam aspek sosial, Prodia memperluas dampak positif dengan menggagas kolaborasi strategis bersama KONI dan Fakultas Kedokteran UPI untuk mendukung kesehatan atlet nasional, serta meluncurkan program skrining demensia gratis bagi karyawan PT INKA.
Tak hanya itu, inovasi layanan terus diperluas dengan kerjasama yang diinisiasi, salah satunya dengan integrasi sistem digital aplikasi MyAdmedika guna mendukung pelayanan berbasis cross-data, sehingga pelanggan AdMedika dapat melakukan pendaftaran dan pemesanan tes melalui aplikasi AdMedika.
Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang terhadap pengembangan talenta dan sains kesehatan, Prodia juga mempererat kerja sama dengan institusi pendidikan tinggi, seperti Universitas Diponegoro, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
Dengan sinergi antara inovasi teknologi, investasi strategis, dan inisiatif keberlanjutan, Prodia optimistis dapat mempercepat akselerasi pertumbuhan sekaligus mewujudkan dampak positif yang lebih luas bagi kesehatan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan