Jakarta, Business Asia – Perkembangan riset dan implementasi klinis terapi sel punca di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan dalam sepuluh tahun terakhir. Mengutip dari laman Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan RI, hingga saat ini sudah tercatat sejumlah fasilitas kesehatan yang meliputi 16 rumah sakit rujukan, 12 laboratorium khusus, dan 4 bank sel terakreditasi untuk mengimplementasikan pengolahan, pengelolaan, riset, dan pelayanan sel punca di Indonesia.1 .
Meskipun biayanya masih tergolong tinggi, minat masyarakat terhadap potensi terapi yang bersifat personal dan regeneratif ini tetap tinggi. Pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berupaya untuk mempercepat proses riset dan pengembangan agar terapi sel punca dapat diterapkan secara luas di sejumlah fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
Untuk menangkap peluang besar dari potensi teknologi pengobatan regeneratif yang semakin berkembang di Indonesia, PT Prodia Widyahusada Tbk (kode saham: PRDA), sebagai pelopor layanan diagnostik kesehatan di Indonesia, mengambil langkah strategis melalui aksi korporasi dengan melakukan pembelian saham PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM).
ProSTEM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang terapi regeneratif berbasis sel punca. Dalam aksi ini, Prodia mengakuisisi sebanyak 69.512 lembar saham atau setara dengan kepemilikan saham 30% pada ProSTEM. Langkah ini mencerminkan komitmen Prodia untuk terus mendorong inovasi di dunia medis, khususnya dalam pengembangan pengobatan regeneratif yang lebih maju di Indonesia.
Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia, menjelaskan bahwa pembelian saham ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Perseroan dalam menghadirkan layanan diagnostik yang semakin personalized dan canggih.
“Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan nilai perusahaan di mata para pemangku kepentingan, tetapi juga menunjukkan komitmen kami dalam membangun keberlanjutan ekosistem layanan diagnostik. Dukungan terhadap terapi sel punca menjadi bukti nyata bahwa Prodia siap menghadirkan solusi pengobatan yang berdampak dan relevan bagi kebutuhan masyarakat Indonesia,” ungkap Dewi dalam pernyataan resminya.
Pembelian sebagian saham PT Prodia Utama pada ProSTEM oleh Perseroan adalah langkah strategis yang bertujuan untuk melakukan ekspansi bisnis. ProSTEM yang merupakan perusahaan pelopor dalam riset dan penerapan sel punca di Indonesia, menunjukkan pertumbuhan dan potensi besar di masa yang akan datang. Dengan mengakuisisi ProSTEM, Perseroan dapat melakukan ekspansi dan masuk ke sektor bioteknologi.
Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi, menambahkan bahwa langkah pembelian saham ProSTEM ini dilakukan karena ProSTEM telah menunjukkan hasil yang baik. Pada tahun 2024, pendapatan Prostem tumbuh sebesar 46% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY). Pertumbuhan yang signifikan ini menunjukkan bahwa ProSTEM memiliki strategi bisnis yang efektif dan mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Hal ini menunjukkan bahwa Prostem memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pemegang sahamnya.
Integrasi antara Prodia dan ProSTEM ini diharapkan mampu menciptakan sinergi yang kuat dalam memperluas portofolio layanan Prodia, memperdalam kapabilitas penelitian dan pengembangan (R&D), serta membuka akses terhadap pengobatan yang lebih bersifat individual.
Kolaborasi strategis ini memiliki potensi besar untuk merevolusi sistem layanan kesehatan dengan memanfaatkan kekuatan sel punca dalam terapi regeneratif. Seiring meningkatnya permintaan global terhadap terapi canggih, Prodia dan ProSTEM siap memimpin transformasi pengobatan berbagai penyakit degeneratif, gangguan autoimun, hingga kondisi kronis di Indonesia.
Founder sekaligus Komisaris Utama Prodia dan ProSTEM, Andi Widjaja, menyatakan bahwa aksi pembelian saham ini merupakan simbol dari sinergi yang solid serta kesiapan kedua entitas dalam menghadapi tantangan medis masa depan.
“Kolaborasi ini membuktikan komitmen kuat Prodia dan ProSTEM dalam membangun ekosistem layanan laboratorium dan teknologi pengobatan yang inovatif. Harapannya, langkah ini bisa memberi kontribusi positif dalam meningkatkan harapan hidup masyarakat serta mendukung keberhasilan program QuickWin Presiden Prabowo di sektor kesehatan. Dengan sinergi yang kuat di antara kedua entitas ini, mempertegas kehadiran ProSTEM sebagai pusat rujukan terapi pengobatan regeneratif di Asia Tenggara, bahkan di Asia.” tegas Andi.
Sejak didirikan pada tahun 2010, ProSTEM telah menjadi pelopor dalam penyediaan layanan terapi sel punca di Indonesia.
Dikenal sebagai pelaku utama dalam pengembangan terapi berbasis teknologi seluler, ProSTEM terus menghadirkan berbagai inovasi, termasuk pembangunan fasilitas laboratorium produksi terapi sel canggih (Advanced Cell Therapy Production Laboratory/ACT-Plab) seluas 3.046 m² pada tahun 2023, berstandar cGMP (Current Good Manufacturing Practices) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM, bersertifikasi ISO 9001:2015, serta memenuhi persyaratan internasional seperti American Association of Blood Banks (AABB) dan The Foundation for the Accreditation of Cellular Therapy (FACT) NetCord, sehingga ProSTEM memiliki kemampuan tinggi dalam memproses sel punca dari berbagai sumber seperti darah tepi, sumsum tulang, dan darah tali pusat.
Kapabilitas ini menjadikan ProSTEM sebagai mitra strategis dalam pengembangan pengobatan regeneratif di tanah air.