Senin, 8 September 2025
E-MAGAZINE
Business Asia
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Business Asia
No Result
View All Result
Home Figure

Prof. Roy Sembel: Tanpa Adopsi AI, Bisnis Akan Tertinggal di Era Digital

19 Juli 2025
in Figure
Prof. Roy Sembel: Tanpa Adopsi AI, Bisnis Akan Tertinggal di Era Digital
0
SHARES
29
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Businessasia.co.id –  Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini berkembang pesat dan merambah hampir semua sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga dunia bisnis. Perusahaan yang cerdas mulai memanfaatkan AI untuk efisiensi, inovasi produk, dan pengambilan keputusan berbasis data. Tanpa adopsi teknologi ini, bisnis berisiko tertinggal dan kehilangan daya saing di era transformasi digital yang serba cepat.

Professor Distinguished Chair for Finance and Investment dari IPMI International Business School, Prof. Roy Sembel mengatakan bahwa kehadiran AI seperti komputer di awal tahun 90-an atau internet di awal 2000-an. Perusahaan-perusahaan yang mengabaikan bisa ketinggalan. “Jadi dari sekarang perusahaan harus siap untuk mengadopsinya,” ujar Prof. Roy dalam wawancara dengan Business Asia Indonesia di  IPMI International Business School, Jakarta pada Kamis (3/7/2025).

Dalam pandangan Prof. Roy, AI bukan hanya alat bantu teknis, melainkan sudah menjadi mitra strategis dalam pengambilan keputusan bisnis. Ia memaparkan bagaimana AI mampu memberi dampak besar mulai dari optimalisasi biaya operasional, efisiensi cash flow, hingga strategi investasi perusahaan.

Prof. Roy mencontohkan adopsi AI bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan revenue melalui analisis data sehingga keluar pemahaman baru tentang trend-trend market, industri, dan customer. Dari analisis tersebut bisa terlihat produk atau jasa yang bisa ditingkatkan atau ditawarkan. Selanjutnya, teknologi AI bisa dimanfaatkan untuk analisis internal sehingga bisa dilakukan optimisasi biaya operasional maupun cash management. AI bisa menganalisis pola-pola pengeluaran dan pemasukan, menentukan buffer tunai yang optimal, dan memanfaatkan kelebihan dana agar tak menganggur.

Di ranah pembiayaan, AI bahkan bisa merekomendasikan komposisi utang dan ekuitas yang ideal, serta menentukan waktu terbaik untuk masuk bursa atau melakukan IPO. AI juga bisa membantu pengambilan keputusan strategis melalui berbagai analisa data seperti biaya operasional, pola pemasukan, data investasi, dan lain-lain. “Jadi kalau tidak memakai AI, kita bakal ketinggalan sama kompetitor. Ibaratnya, kompetitor sudah memakai mesin, kita masih manual. Di sana kerjanya cuma satu jam, kita harus satu minggu untuk kerja yang sama,” terang Prof. Roy.

Tak hanya di dunia bisnis, organisasi pemerintahan juga harus memanfaatkan AI untuk mengefisienkan administrasi dan pelayanan. Tata kelola pemerintahan secara smart government melalui digitalisasi dan pemanfaatan AI bisa mempercepat pengolahan data, kontrol terhadap transaksi dan potensi fraud, dan lain-lain.

Kesiapan Dunia Usaha di Indonesia

Seberapa siap dunia usaha Indonesia mengadopsi AI? Menurut Prof. Roy, baru sebagian kecil perusahaan di Indonesia yang sudah mengadopsi AI secara serius. “Mungkin baru 1 persen perusahaan yang sudah established. Sisanya belum,” ungkapnya.

Karena itu, ia menekankan pentingnya edukasi mengenai literasi digital dan literasi AI secara luas. Pelaku bisnis dan masyarakat perlu diberi edukasi mengenai pentingnya AI dan penggunaannya seperti apa, baik teorinya maupun prakteknya. Bagi perusahaan yang ingin mengadopsi AI, Prof. Roy menyampaikan beberapa tahapan mulai dari membangun kesadaran (awareness), membangkitkan minat (interest), pelatihan (training), hingga implementasi

Pertama, awareness terkait AI, pemanfaatannya untuk apa saja, relevansi dengan perusahaannya, dan lain-lain. Dari awareness ini akan meningkat menjadi interest, mulai tertarik meskipun belum tahu caranya. Interest ini bisa ditingkatkan melalui training, mapping, hingga pemanfaatan aplikasi. “Jadi ada tahapannya, jangan langsung adopsi begitu saja. Jangan asal beli aplikasi yang mahal tapi akhirnya tidak terpakai karena tidak matching kan. Harus ada mapping dulu,” tuturnya.

Penyiapan Sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu elemen kunci. Untuk itu perlu adanya training untuk mengoperasikan dan mengembangkan AI tersebut. Meski penuh potensi, AI juga membawa risiko seperti serangan siber yang makin canggih. Prof. Roy menyoroti perlunya manajemen risiko dan sistem keamanan siber yang memadai. “Risikonya adalah serangan yang aneh-aneh. Karena itu harus adopsi AI yang dibarengi dengan digital security. Jadi harus seimbang,” tutur Prof. Roy.

Menyiapkan Keahlian yang Relevan di Masa Depan

Terkait kekhawatiran bahwa AI akan menggantikan manusia, Prof Roy menyebutkan bahwa kekhawatiran itu juga ada saat kehadiran komputer. Menurutnya, akan ada pekerjaan manusia yang tergantikan. “Sekarang AI masuk, bakal ada pekerjaan-pekerjaan lama yang tergantikan. Ini suatu keniscayaan. Karena itu orangnya perlu di-retraining untuk menghadapi AI dan pekerjaan yang relevan di masa depan,” tuturnya.

Prof. Roy mengungkapkan, sejak revolusi industri yang ketiga dan keempat, ada banyak pekerjaan manusia yang tergantikan. Pekerjaan rutin yang dikerjakan berulang-ulang sudah tergantikan oleh teknologi misalnya penjaga pintu tol, teller bank, hingga call center. “Itu suatu keniscayaan, jadi gak bisa kita tolak. Karena kalau kita tolak justru kita ketinggalan dari yang lain-lain. Karena itu, kita kembangkan skills-skills yang tepat, supaya kita jadi tidak menjadi orang yang using dan tidak terpakai lagi,” ujar Prof. Roy.

Pendidikan di Indonesia juga harus mengikuti perkembangan AI dengan mengajarkan keahlian yang relevan dengan di masa depan. “Harus di-mapping apa saja yang masih relevan di masa depan, sehingga pendidikan sekarang arahnya ke situ. Buka jurusan-jurusan baru, dan menutup yang tak relevan. Jangan kita mempersiapkan sesuatu yang sudah tidak relevan lagi di masa depan,” tuturnya.

Ia pun menekankan pentingnya perlu kerjasama yang erat antara pemerintah, lembaga pendidikan, bisnis, civil society, dan media agar bisa mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, bonus demografi Indonesia adalah momentum emas yang harus dimanfaatkan dengan pendidikan dan pelatihan yang tepat sasaran. Prof. Roy juga berharap masyarakat memanfaatkan gadget dengan bijak agar bisa memberi nilai tambah, bukan sekadar untuk memaki-maki di media sosial. Misalnya menggunakan aplikasi pembelajaran atau untuk mendukung bisnis.

Belajar Bisnis Sejak SMP

Sejak kecil, Roy sangat menggemari hitung-menghitung. Karena itu, orang tuanya memberi buku tentang peternakan ayam pada Roy yang saat itu duduk di kelas 3 SMP. Pria kelahiran 10 Juli 1964 ini kemudian mempraktekkan bisnis pertenakan ayam di halaman rumah orang tuanya di Menteng Dalam, Jakarta.

Ternyata, ia berhasil mengembangkan usaha perternakan dari awalnya 100 ayam menjadi 400 ayam pedaging dan petelur. Namun usaha peternakan ayam terpaksa ditutup karena komplain dari tetangga. Saat duduk di kelas 1 SMA, Roy membeli mobil Datsun dari hasil penjualan peternakan ayamnya. Mobil itu disewakan menjadi taksi dan berkembang hingga memiliki tiga mobil taksi. Saat itu, ia pun bermimpi bisa menjadi konglomerat di bidang taksi.

Namun saat lulus SMA, ia harus fokus menekuni pendidikan karena diterima di Jurusan Ilmu Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Institut Pertanian Bogor (IPB). “Akhirnya bisnis taksinya ditinggalkan, fokus dulu belajar. Jadinya beralih karir, tadinya mau jadi pebisnis, sekarang jadi profesor,” tuturnya.

Setelah lulus S1, Roy mendapatkan beasiswa sehingga bisa menyelesaikan pendidikan MBA dari Rotterdam School of Management, Erasmus University Rotterdam and The Wharton School, University of Pennsylvania. Sedangkan, gelar PhD nya diperoleh dari J.M Katz Graduate School of Business, University of Pittsburgh. Di tahun 2005, ia melengkapinya dengan gelar tertinggi di dunia akademik, Profesor dalam bidang Financial Economics.

Setelah pulang dari luar negeri, pada 1997 ia sempat mendirikan perusahaan investasi. Namun perusahaannya ditutup terkena krisis moneter. Selanjutnya, ia bekerja menjadi konsultan di McKinsey & Company. Pada tahun 2001 hingga 2006, ia kemudian kembali ke dunia pendidikan untuk mengembangkan Program S2 di bidang finance di Universitas Bina Nusantara (Binus). Prof. Roy juga pernah menjadi Dekan di Universitas Multimedia Nusantara dan mendirikan Universitas Ciputra di Surabaya.

Prof. Roy kemudian menjadi konsultan di beberapa Lembaga seperti Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebpti), dan sebagainya. Ia juga sempat menjadi komisarisnya Bank Niaga dan direktur di Bursa Berjangka Jakarta. Pada 2012, prof. Roy ke dunia pendidikan dengan menjadi di IPMI International Business School. Selain sibuk mengajar, ia juga mengembangkan beberapa startup tentang Internet of Things (IoT), digital media, data science, dan education.

Selain menekuni dunia bisnis dan pendidikan, ternyata Prof. Roy juga memiliki bakat seni. Pria yang memiliki hobi menyanyi dan olahraga lari ini pernah menciptakan Himne IPMI dan mars dari sebuah perusahaan. Untuk generasi muda, ia berpesan agar banyak belajar untuk mencari passion dan merencanakan masa depan dengan baik. “Yang penting mau tekun belajar dan tidak gampang menyerah, sehingga nantinya bisa ketemu pekerjaan yang pas untuk Anda,” pungkasnya.

Post Views: 973
Tags: AIIPMIIPMI International Business SchoolProf. Roy SembelProfessor Distinguished Chair for Finance and Investment
Previous Post

Sugeng Santoso, Staf Ahli Kemenko Pangan: Renstra Kemenko Pangan Wujudkan Swasembada dan Ketahanan Pangan

Next Post

Bank Jakarta Siap Kawal Persija Tampil di Super Liga 2025

Next Post
Bank Jakarta Siap Kawal Persija Tampil di Super Liga 2025

Bank Jakarta Siap Kawal Persija Tampil di Super Liga 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BISNIS TERKINI

Sucofindo Sukses Mendapat Dua Penghargaan BEST Human Capital Award 2025

Sucofindo Sukses Mendapat Dua Penghargaan BEST Human Capital Award 2025

7 September 2025

Bank BPD Bali Raih 3 Penghargaan Best HC Award 2025, Terapkan Budaya Kerja CINTA

Bank BPD Bali Raih 3 Penghargaan Best HC Award 2025, Terapkan Budaya Kerja CINTA

6 September 2025

Modernland Realty Raih 2 penghargaan Best HC Award 2025

Modernland Realty Raih 2 penghargaan Best HC Award 2025

6 September 2025

Finnet Indonesia Raih 2 Penghargaan Best HC Awards 2025, Dorong Inovasi HC

Finnet Indonesia Raih 2 Penghargaan Best HC Awards 2025, Dorong Inovasi HC

6 September 2025

PTPN I Raih 3 penghargaan Best HC Award 2025, Mampu Jalankan Strategi Operation Excellence

PTPN I Raih 3 penghargaan Best HC Award 2025, Mampu Jalankan Strategi Operation Excellence

6 September 2025

PT. Media Maju Global

Plaza Simatupang Lt. 6 Unit 3. Jl. TB. Simatupang Kav. IS No. 01, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Telp: 021-22702245
E-mail: redaksi@businessasia.co.id

Kategori

  • Berita
  • Business
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Figure
  • Indeks
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi
  • Tourism

.

  • About
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Privacy Policy
  • Cyber Guidelines
  • Pedoman Media Siber

About

Kehadiran Majalah BusinessAsia Indonesia yang memiliki Tagline Towards a New Change in Asia atau “Menuju Perubahan Baru di Asia” khususnya Indonesia  bertujuan untuk memastikan langkah mereka kokoh menapaki dinamika ekonomi bisnis dan investasi yang kian berkembang. Baca selengkapnya.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • e-Magazine

Majalah terbatas

1. DPMPTSP Kota Tangsel Raih Penghargaan
Pelayanan Prima dari Kemenpan RB.

2. Jebakan Crazy
Rich Pikat Pelanggan Ikut Trading Binary
Option.

3. Eksportir Indonesia
Perluas Jejaring
dengan Buyers di AS

shop new Emagazine