Business Asia – Menjelang perayaan Hari ASEAN pada 8 Agustus 2025, Maybank Foundation dan ASEAN Foundation secara resmi menerima kedatangan 100 relawan muda beserta perwakilan dari 10 organisasi sosial kemasyarakatan atau civil society organisation (CSO) dan wirausaha sosial atau social enterprise (SE) dari kawasan Asia Tenggara dalam Seremonial Pembukaan Lokakarya Peningkatan Kapasitas Regional.
Kegiatan lokakarya ini merupakan bagian dalam program eMpowering Youths Across ASEAN (eYAA): Angkatan ke-5, yang diselenggarakan di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.
Sebanyak 100 relawan muda terpilih berusia antara 19 hingga 35 tahun, berasal dari 10 negara anggota ASEAN, mereka membawa latar belakang beragam, ide-ide segar, serta semangat kesukarelawanan yang tinggi. Mereka akan dipasangkan dengan perwakilan CSO/SE lokal yang dipilih karena pemahaman mendalam mereka terhadap tantangan masyarakat setempat sekaligus kemampuan mereka dalam membimbing proyek-proyek yang dipimpin oleh para pemuda secara langsung di lapangan.
Dalam sambutan pembukaannya, Tan Sri Dato’ Sri Ir. Zamzamzairani Mohd Isa selaku Ketua Maybank Group dan Maybank Foundation menyampaikan, “Maybank, melalui program eYAA yang bekerja sama dengan ASEAN Foundation, tetap berkomitmen untuk mendorong pemberdayaan sosial dengan mendukung para pemuda penggerak perubahan menciptakan dampak nyata, mempererat persatuan lintas budaya, serta membangun komunitas ASEAN lebih inklusif dan tangguh. Kami meyakini bahwa ketika diberikan alat yang tepat untuk meraih kesuksesan, para pemuda dapat menjadi kekuatan konstruktif bagi pembangunan. Kekuatan pemuda tidak hanya terletak pada pencapaian besar, tetapi juga pada kemampuan mereka untuk menggali potensi dan keberanian diri, sehingga mampu mewujudkan hal-hal bermakna untuk masa depan.”
“Kami sangat antusias untuk melanjutkan perjalanan ini bersama Maybank Foundation,” ujar Dr. Piti Srisangnam selaku Direktur Eksekutif ASEAN Foundation. “Program ini mengingatkan kita bahwa pemuda bukan hanya pemimpin masa depan, mereka adalah agen perubahan hari ini. Melalui eYAA, kami mengambil langkah nyata menuju tercapainya Visi Komunitas ASEAN 2045, yakni sebuah kawasan di mana pemuda berada di pusat pembangunan Asia Tenggara yang lebih inklusif, inovatif, dan tangguh.”
Salah satu contohnya adalah para relawan muda Angkatan ke-5 akan terlibat dalam “Project Membumi” di Kota Batu. Diinisiasi oleh EcoLiving Community Indonesia, proyek ini menjawab permasalahan sampah makanan yang mencapai sekitar 76 ton setiap harinya, serta menyoroti kebutuhan mendesak akan praktik yang lebih berkelanjutan.
Proyek ini nantinya akan memperkenalkan sistem pengelolaan sampah berkelanjutan melalui pendekatan multisektoral yang melibatkan pendidikan, pariwisata, serta pembuatan kebijakan. Beberapa kegiatan yang akan dijalankan meliputi lokakarya di sekolah-sekolah, kampanye publik, fasilitas kompos dan eco-enzyme, advokasi kebijakan lokal, serta kunjungan wisata ramah lingkungan.
Selain memberi manfaat langsung bagi lebih dari 1.500 individu (siswa, guru, ibu rumah tangga, pemangku kepentingan, peserta global), proyek ini juga secara tidak langsung akan menjangkau 2.000 siswa lainnya dari sekolah-sekolah yang bekerja sama. Dengan menggabungkan keterlibatan akar rumput dengan dukungan kebijakan, “Project Membumi” bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan yang berkelanjutan dan solusi pengelolaan sampah yang terukur.
Sejak diluncurkan pada tahun 2018, program eYAA telah memberdayakan 382 relawan muda, mengimplementasikan 40 proyek komunitas, serta memberi dampak positif pada lebih dari 89.000 individu di seluruh kawasan ASEAN. Setiap tahunnya, jangkauan serta relevansi program ini semakin meningkat. Dengan bergabungnya Vietnam dalam daftar negara proyek tahun ini, program eYAA terus memperluas jangkauannya sekaligus memperdalam dampaknya di tempat yang paling membutuhkan.
Seperti Zulfikar Dabby Anwar, alumni program eYAA: Angkatan ke-4 dari Indonesia yang sebelumnya berkontribusi dalam inisiatif pengelolaan sampah di Kuching, Sarawak, Malaysia. Sekarang, Zulfikar berperan penting sebagai perwakilan CSO untuk salah satu proyek komunitas di program eYAA: Angkatan ke-5.
Perjalanan Zulfikar menyoroti dampak berkelanjutan dari program eYAA yang tidak hanya memberdayakan kepemimpinan anak muda untuk pembangunan masyarakat secara berkelanjutan, tetapi juga mempromosikan kolaborasi lintas negara yang bermakna di antara para pemangku kepentingan yang beragam.
Visi bersama ini terwujud karena kemitraan erat antara ASEAN Foundation dan Maybank, melalui Maybank Foundation. Dengan mendukung program eYAA, Maybank Foundation menegaskan kembali komitmennya terhadap keberlanjutan dan pertumbuhan inklusif, menyediakan wadah untuk membina para pemimpin muda yang siap menghadapi tantangan-tantangan sosial-ekonomi dan pembangunan di kawasan ASEAN.
Inisiatif ini juga sejalan dengan misi Maybank untuk memanusiakan layanan keuangan dan mendukung salah satu dari empat komitmen keberlanjutannya, yakni meningkatkan kehidupan dua juta rumah tangga di seluruh ASEAN pada tahun 2025.