PT Freeport Indonesia (PTFI) baru saja menorehkan prestasi membanggakan dengan mendapatkan penghargaan bergengsi dari ajang Indonesia QHSE Sustainability For Business Award 2024 (IQSA 2024) yang diselenggarakan oleh Majalah Business Asia Indonesia bersama Forum QHSE BUMN Konstruksi.
Kelima Penghargaan tersebut, antara lain (1) THE CHAMPION OF THE YEAR FOR QHSE EXCELLENT (2) THE BEST QHSE DIGITAL TRANSFORMATION (3) THE BEST FIRE SAFETY (4) THE BEST CEO FOR CORPORATE QHSE EXCELLENT (TONY WENAS) (5) THE BEST SENIOR VICE PRESIDENT/VICE PRESIDENT FOR QHSE EXCELLENT yang diberikan kepada DR.IR. EMAN WIDIJANTO,S.T.,MASC.,IPU.
Sebagai informasi, IQSA 2024 juga diberikan bagi 22 perusahaan dari berbagai sektor guna mendorong para pelaku industri di Indonesia. Langkah ini supaya perusahaan-perusahaan lain mengimplementasikan aspek QSHE sesuai aturan dan berkelanjutan.
Ke-22 perusahaan dari berbagai sektor industri di Tanah Air yaitu sektor pertambangan. Kemudian, minyak dan gas (migas), pengapalan, kepelabuhanan, dan bandar udara (bandara). Selanjutnya, konstruksi, properti, jalan tol, logistik, rumah sakit, pengeboran dan peledakan.
Ketua Umum Forum QHSE BUMN Konstruksi sekaligus Ketua Dewan Juri IQSA 2024, Subkhan mengemukakan kegiatan IQSA dinilai sangat inspiratif dan inovatif. Langkah ini sebagai upaya memajukan dan membudayakan K3 di seluruh sektor industri di Indonesia. “Pertama kali di Indonesia ada sebuah ajang penghargaan yang menilai integrasi antara Quality Management System (QMS), Occupational Safety and Health Management System (OSHMS), Environment Management System (EMS), implementasi inovasi, dan digitalisasi secara komprehensif,” ujarnya.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu bagian dari upaya ekosistem dalam memajukan implementasi QHSE di semua bidang. “Para peserta IQSA 2024 cukup beragam, mewakili berbagai sektor industri di Indonesia,” tuturnya
Metode Ambrukan (block caving)
Sementara itu, Dr. Ir. Eman Widijanto, S.T., MASc., IPU – Vice President Mining Safety PT Freeport Indonesia, menjelaskan bahwa saat ini PTFI mengoperasikan tambang bawah tanah di kawasan mineral Grasberg, Papua – Indonesia dengan metode ambrukan (block caving) terbesar di dunia yang telah terintegrasi dengan Smelter Tembaga Single Line terbesar di dunia, dan bersama PT Smelting akan menghasilkan Katoda Tembaga 1 juta ton per tahun. Ini yang menjadikan Freeport Indonesia sebagai pertambangan tembaga hulu-hilir terbesar di dunia.
“Dalam menjalankan kegiatan operasinya, PTFI mengedepankan praktik bisnis yang bertanggung jawab,” demikian jelas Eman Widijanto.
Eman menambahkan, komitmen PT FI terhadap penerapan aspek QHSE adalah sangat tinggi. Hal itu tercermin antara lain dalam misi perusahaan yang berbunyi; Berkomitmen untuk secara kreatif mentransformasikan sumber daya alam menjadi kesejahteraan dan pembangunan yang berkelanjutan melalui praktek-praktek pertambangan terbaik dengan memprioritaskan kesejahteraan dan ketentraman karyawan dan masyarakat, pengembangan SDM, tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup, serta keselamatan dan kesehatan kerja.