Businessasia.co.id (Bekasi) – Bisnis penyertaan modal (investasi) khusus di bidang transportasi, bakal menjadi daya tarik atau primadona bagi masyarakat luas di masa mendatang. Artinya, warga masyarakat pun bukan cuma sebagai costumer (pelanggan), tapi bisa ikut ambil bagian menjadi penyerta modal.
Peluang warga masyarakat bisa mendapatkan bagian keuntungan dari bisnis di atas, kini difasilitasi dengan keberadaan RISETCAR, yakni melalui PT (Perusahaan) Riset Teknologi Internet. Bahkan keberadaannya sudah berjalan selama kurang lebih setahun di Indonesia dan kini ingin terus semakin mengepakkan sayapnya.
Setelah berdiri di sejumlah daerah di Indonesia, Perusahaan Riset Teknologi Internet, kembali melaksanakan grand opening untuk office RISETCAR Cabang/Wilayah Bekasi, Jawa Barat. Yakni dengan berkantor di Ruko Pasar Modern, Harapan Indah (HI) Kota Bekasi, dimana sebagai bagian dari persiapan meluncurkan taksi tanpa pengemudi (autonomous taxi) di Indonesia pada 2026 mendatang.
Seperti dipaparkan Sunarman selaku Kepala Cabang RISETCAR Bekasi, menyebutkan bahwa kantor cabang tersebut merupakan bagian dari strategi pemasaran, sebelum peluncuran unit taksi otonom di Indonesia.
“Jadi, baru pada hari ini, kami mengadakan syukuran atau grand opening. Karena bisa membuka kantor cabang Perusahaan Riset Teknologi Internet yang baru di Bekasi. Namun keberadaan kantor ini untuk rekan-rekan semua, bukan untuk saya pribadi,” tegasnya di lokasi kantor RISETCAR Bekasi, Minggu (3/8/2025).
Di sisi lain, Sunarman juga mengklaim bahwa Perusahaan Riset Teknologi Internet (RISETCAR) ini bakal menghadirkan taksi tanpa pengemudi di Indonesia pada tahun 2026. Karenanya, berencana mengajukan proposal, terutama untuk manajemen perawatan taksi-taksi tersebut di area yang lebih luas.
“Namun seiring perkembangan ini, saya akan mengajukan termasuk untuk manajemen perawatan taksi-taksi tersebut. Kalau tidak di area sini, saya akan mencari area yang lebih luas untuk manajemen taksi tanpa pengemudi,” bebernya, panjang lebar.
Masih dalam keterangannya,
Sunarman menjelaskan bahwa RISETCAR adalah perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran taksi tanpa pengemudi, seperti yang sudah ada dan beroperasi di Amerika Serikat dan negara lain seperti China. Sedangkan di Indonesia, nantinya perusahaan ini bakal fokus pada pengembangan teknologi taksi tanpa pengemudi.
Menurut dia lagi bahwa ada beberapa keunggulan taksi otonom dibanding taksi konvensional. Yang pertama dari segi biaya operasional, karena taksi otonom menggunakan baterai. Sedangkan taksi konvensional menggunakan bensin yang tentu saja bakal lebih mahal.
“Untuk yang kedua, taksi yang beredar di Indonesia saat ini ada sopirnya yang harus digaji. Nah dengan teknologi RISETCAR taksi tanpa pengemudi menggunakan sensor dan lebih safety,” ungkapnya.
Pada bagian lain dituturkan Sunarman bahwa taksi otonom, jelas jauh lebih aman. Kenapa? Karena tidak ada faktor manusia yang bisa saja merasa lelah, mengantuk atau bahkan hilang konsentrasi yang dapat berakibat buruk.
“Jadi untuk kehadiran taksi otonom itu nanti, semuanya menggunakan sensor. Setiap hari Minggu, taksi tidak dioperasikan dan 100 persen dimaintenance,” katanya.
Disebutkan Sunarman lebih lanjut bahwa melalui bisnis ini, masyarakat diajak sebagai pemodal. Jadi bukan hanya sebagai penikmat, namun juga untuk membantu menggerakkan perekonomian Indonesia. Ribuan mitra telah bergabung dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari Kalimantan, Surabaya, Bandung, Jakarta, Tangerang sampai Bekasi.
“Sebelum pembukaan kantor cabang ini, sudah berdiri di beberapa daerah. Sedangkan di Indonesia yang pertama ada di Jakarta tahun 2024. Disusul Tangerang, Surabaya dan kota lain termasuk Bekasi. Keseluruhannya ada sekitar 10-20 tempat,” tutupnya.
Ketika grand opening RISETCAR, Sunarman selaku Kepala Cabang dari PT Riset Teknologi Internet yang dipercaya memegang wilayah Bekasi, juga mengundang sejumlah pihak yang tercatat sudah merasakan manfaat keuntungan dengan berinvestasi.
Mereka adalah Sutarno, Riswanto, Muhammad Andi serta banyak lagi. Sebelumnya mereka diminta melakukan semacam testimony, terkait manfaat atau keuntungan yang sudah didapat dengan bergabung sebagai penyerta modal.