Selain memproduksi pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui salah satu anggotanya, PT Pupuk Indonesia (PI) Niaga, juga menjalankan bisnis di bidang perdagangan pupuk dan non pupuk. Dalam memperdagangkan pupuk jenis Urea dan NPK, sumber barang PI Niaga berasal dari lima produsen pupuk anggota holding Pupuk Indonesia Grup.
Sedangkan untuk jenis pupuk lainnya, PI Niaga bekerja sama dengan berbagai perusahaan pupuk lainnya, baik di dalam maupun luar negeri. Untuk perdagangan non pupuk, PI Niaga melakukan diversifikasi usaha dengan mengembangkan perdagangan pada komoditas batubara dan nikel untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor.
SVP Logistik PI Niaga Dudi Dermawan menjelaskan, peluang bisnis batubara masih terbuka. Tahun 2022 lalu, PI Niaga telah menjual sekitar 103.900 MT. ”Beberapa waktu lalu kami telah mengirimkan 5000 MT batubara ke Rekind Daya Mamuju. Dan saat ini, PI Niaga akan melakukan pengiriman ke PLN Batubara Niaga sebanyak 50.000 MT dengan beberapa kali pengiriman secara parsial,” ujar Dudi.
Baca Juga: Mulai Diterapkan di 5 Provinsi, PT Pupuk Indonesia Pastikan Petani Hanya Butuh KTP untuk Tebus Pupuk Subsidi
Di samping bisnis batubara, PI Niaga juga menjalankan bisnis nikel. Saat ini permintaan komoditas nikel diprediksi akan meningkat seiring dengan program pemerintah yang terus mendorong penggunaan mobil listrik, di mana nikel merupakan salah satu bahan baku utama baterai kendaraan listrik.
Sampai dengan bulan Juli ini, PI Niaga sudah mengirimkan nikel ± 24.000 MT ke beberapa perusahaan di wilayah Sulawesi Tenggara. ”Kami berharap dengan adanya peningkatan kegiatan bisnis di luar pupuk ini dapat berkontribusi dalam menambah nilai penjualan dan pencapaian target perusahaan di tahun 2023,” kata Dudi.