Jakarta, Business Asia – Di era modern parenting, orang tua dihadapkan pada tantangan yang jauh lebih kompleks dibanding generasi sebelumnya.
Distraksi digital, tekanan akademik, perubahan emosi anak yang semakin dinamis, hingga kebutuhan akan keterampilan abad ke-21 membuat pengasuhan tidak lagi sesederhana memastikan anak belajar dan berperilaku baik. Orang tua kini dituntut untuk menjadi pendamping emosional, fasilitator belajar, sekaligus role model, di tengah arus informasi yang sangat cepat dan sering kali membingungkan.
Kondisi ini menunjukkan bahwa membesarkan anak tidak lagi bisa hanya mengandalkan peran keluarga di rumah, dibutuhkan dukungan yang lebih terstruktur dan konsisten dari sekolah.
Di sinilah pendekatan kolaboratif antara rumah dan sekolah menjadi semakin penting. Berbagai riset pendidikan menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan dukungan selaras dari kedua lingkungan ini cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi, keterampilan sosial yang lebih matang, dan kesejahteraan emosional yang lebih stabil. Dengan kata lain, keberhasilan pengasuhan modern tidak hanya ditentukan oleh peran orang tua semata, tetapi oleh sinergi nyata antara keluarga dan institusi pendidikan.
Sebagai pionir pendidikan berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) di Indonesia, Sampoerna Academy menempatkan kemitraan dengan orang tua sebagai salah satu fondasi utama dalam mendampingi perkembangan setiap anak.
Melalui pendekatan pembelajaran yang aktif, eksploratif, dan relevan dengan tuntutan zaman, Sampoerna Academy memastikan bahwa pembentukan karakter, kemampuan berpikir kritis, dan kesiapan global siswa berjalan selaras dengan nilai dan pola pendampingan di rumah.
Director of Sampoerna Academy, Mustafa Guvercin, mengatakan, “Pengalaman kami menunjukkan bahwa orang tua bukan hanya pelengkap dalam pendidikan anak tetapi juga sebagai mitra strategis. Sinergi nyata antara sekolah dan keluarga adalah kunci agar setiap anak memperoleh dukungan yang konsisten, baik dalam proses belajar maupun perkembangan karakter. Ketika guru dan orang tua memahami tujuan yang sama dan saling mendukung, anak dapat tumbuh dengan lebih percaya diri, fokus, dan kesiapan yang lebih kuat untuk menghadapi setiap jenjang pendidikan berikutnya.”
Selaras dengan hal tersebut, Sampoerna Academy terus memperkuat ruang dialog terbuka antara sekolah dan orang tua. Pendekatan ini didasari oleh pemahaman bahwa setiap keluarga memiliki dinamika dan kebutuhan yang berbeda, sehingga komunikasi dua arah menjadi sangat penting dalam menyusun strategi pendidikan yang paling sesuai bagi setiap anak. Kolaborasi ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif seperti sesi parent engagement, konseling, learning conference, hingga pendampingan akademik yang melibatkan orang tua secara aktif.
Psikolog Pendidikan Cynthia Vivian Purwanto, M.Psi, turut menegaskan bahwa keberhasilan modern parenting tidak hanya bergantung pada orang tua atau sekolah, tetapi pada kolaborasi keduanya. “Sinergi yang kuat antara orang tua dan sekolah memastikan anak menerima dukungan yang konsisten, baik secara akademik, sosial, maupun emosional. Ketika nilai, pendekatan, dan cara pendampingan di rumah sejalan dengan yang diterapkan di sekolah, anak mendapatkan rasa aman dan stabilitas yang mereka butuhkan untuk bertumbuh.
Konsistensi inilah yang membentuk kebiasaan belajar yang positif, meningkatkan resiliensi, serta menumbuhkan motivasi dan kepercayaan diri anak dalam menghadapi berbagai tuntutan pendidikan dan tantangan di masa depan,” jelas Cynthia.
Pandangan ini semakin relevan dengan dinamika parenting masa kini, di mana akses informasi sangat luas dapat menjadi pedang bermata dua.
“Di satu sisi, orang tua menjadi lebih sadar bahwa pengasuhan tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga kesehatan mental, karakter, keterampilan sosial, dan perkembangan emosi anak. Namun di sisi lain, arus informasi yang masif juga memunculkan standar ‘pengasuhan ideal’ yang sulit dicapai. Banyak orang tua merasa harus mengikuti semua panduan yang ada, sementara dalam praktiknya tidak selalu mudah diterapkan sesuai kondisi keluarga. Dampaknya, tidak sedikit orang tua merasa kewalahan, cemas, bahkan meragukan kemampuan pengasuhan mereka ketika menghadapi tantangan tertentu dengan anak,” lanjut Cynthia.
Kesadaran inilah yang membuat kolaborasi antara orang tua dan sekolah di era modern parenting menjadi semakin penting, termasuk di lingkungan Sampoerna Academy. Pendekatan bersama memungkinkan kedua pihak menghadirkan dukungan yang konsisten bagi anak, baik di rumah maupun di sekolah.
Dampak dari kolaborasi ini juga dirasakan langsung oleh para orang tua. Salah satu perwakilan orang tua dari Sampoerna Academy L’Avenue, Ade Gusti, orang tua dari Amira Permadi (Grade 5), membagikan pengalamannya, “Sebagai orang tua di era sekarang, mendampingi anak rasanya tidak mungkin dilakukan sendirian karena tantangan mereka berbeda jauh dari zaman kita dulu. Karena itu, saya melihat kolaborasi dengan sekolah sebagai kebutuhan, bukan sebagai pilihan. Di Sampoerna Academy, guru bukan hanya menyampaikan laporan, tetapi menjadi mitra kami. Mereka benar-benar mendengarkan cerita kami sebagai orang tua, memahami dinamika rumah, dan mencari solusi bersama.”
Ade Gusti juga menambahkan, “Para guru di Sampoerna Academy juga selalu mendukung aktivitas golf Amira. Mereka sangat membantu dan menyeimbangkan minat Amira dengan prestasi akademiknya. Dorongan dan usaha ekstra yang diberikan oleh gurunya benar-benar membantu Amira untuk tetap termotivasi dan mengikuti pelajaran sambil mengejar minatnya dalam bermain golf. Sehingga, Amira berhasil meraih beberapa penghargaan bergengsi seperti juara Champion C Girls di Kejuaraan Nasional Golf Junior Indonesia 2025, Champion at the U.S. Kids Golf Malaysian Championship, dan lain-lain.”
Dengan pendekatan tersebut, Sampoerna Academy tidak hanya mempersiapkan siswa untuk meraih prestasi akademik, tetapi juga mendorong mereka menjadi individu yang kritis, empatik, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Karakter penting untuk menjadi bagian dari generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Sebagai bentuk apresiasi kepada orang tua dan untuk menyambut ulang tahun ke-20 Sampoerna Schools System, Sampoerna Academy menghadirkan penawaran khusus bagi keluarga yang ingin mengenal lebih jauh pengalaman belajar berstandar global. Penawaran meliputi potongan biaya sekolah hingga Rp 24 juta, bebas biaya pendaftaran, serta bebas biaya buku dan seragam. Melalui kesempatan yang terbuka luas ini, masyarakat dapat merasakan lingkungan pendidikan yang komprehensif dan berorientasi masa depan.
“Kami berharap melalui kolaborasi yang kuat antara sekolah dan orang tua, siswa-siswi Sampoerna Academy dapat menjadi pembelajar seumur hidup yang siap bersaing secara global. Sehingga, kami tidak hanya melihat siswa yang unggul secara akademik, tetapi juga memiliki resiliensi, ketahanan emosional, dan perspektif global untuk menjadi pemimpin masa depan. Inilah fondasi yang kami bangun untuk mempersiapkan generasi yang adaptif, inovatif, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi Indonesia dan dunia,” tutup Mustafa.











