Businessasia.co.id – Film Senyum Manies Love Story persembahan Bennatin Surya Cipta dan Berkah Menara Sinema, siap membawa penonton pada perjalanan cinta masa muda yang manis, polos, dan penuh pilihan sulit. Disutradarai oleh Ronny Mepet dan ditulis oleh Tisa TS, film ini akan tayang serentak pada 12 Juni 2025 di seluruh bioskop Indonesia.
Film yang diproduseri H. Beni Pensong sebagai produser eksekutif dan Muhammar Amin sebagai produser ini merupakan film yang diangkat dari kisah nyata romansa masa muda Anies Baswedan dan Fery Farhati yang akan menyentuh hati penonton lintas generasi.
CEO Bennatin Surya Cipta sekaligus Executive Producer, H. Beni Pensong menyampaikan bahwa film ini adalah bagian dari visi perusahaannya untuk menghadirkan film-film yang inspiratif dan membangun karakter. “Ini adalah film yang tidak hanya menghibur, tapi juga mengingatkan kita tentang pentingnya ketulusan, kesabaran, dan pilihan hidup yang bijak. Sebagai rumah produksi, kami ingin terus menghadirkan cerita-cerita yang membekas dan relevan bagi generasi muda Indonesia.” jelas H. Beni Pensong.
Film ini mengikuti perjalanan Anies Baswedan muda diperankan oleh Fahad Haydra, mahasiswa baru Fakultas Ekonomi UGM yang cerdas dan aktif sebagai aktivis kampus. Tanpa sengaja ia bertemu Fery Farhati diperankan oleh Kathy Indera, mahasiswi lembut dan penuh semangat. Keduanya saling menyimpan rasa, namun kesibukan Anies mengejar cita-cita demi masa depannya membuat perasaan itu tak pernah terucap. Anies pun galau di antara dua pilihan; cinta atau cita? Seluruh perjalanan kisah cinta yang menggemaskan sekaligus menjawab kegalauan Anies akan tersaji dengan hangat dalam film ini.
Berlatar suasana kampus era 90-an yang autentik—mulai dari kegiatan ospek, kehidupan anak kost, diskusi panas dengan dosen, hingga aksi demonstrasi mahasiswa, film ini menghadirkan pengalaman nostalgik yang tak hanya membangkitkan kenangan generasi terdahulu, tetapi juga membuka jendela bagi generasi sekarang untuk melihat seperti apa cinta di masa lalu: tanpa gadget, tanpa media sosial, hanya usaha-usaha kecil nan tulus demi bisa bertemu dengan orang yang disayang.
Tak heran, banyak momen manis dan canggung di film ini yang akan membuat penonton tersenyum sendiri. Lebih dari sekadar romansa, film ini juga menanamkan nilai-nilai tentang kejujuran, kesabaran, dan pengorbanan dalam sebuah hubungan. Bahwa cinta tidak selalu tentang memiliki, tapi tentang menjadi bagian dari perjalanan seseorang yang kita sayangi. Meski diangkat dari kisah nyata pasangan Anies Baswedan dan Fery Farhati, film ini pada akhirnya adalah refleksi dari banyak kisah kita semua—tentang cinta pertama, dilema hidup muda, dan tentang bagaimana sebuah hubungan bisa tumbuh perlahan namun kuat, dengan landasan saling percaya dan ketulusan.