Jakarta, Business Asia – Tak ada yang lebih menarik dari kisah pasangan muda yang berani menjahit mimpinya sendiri. Febhy Anjani Poetri, perempuan muda berusia 27 tahun asal Bandung, bersama suaminya, Bagus imran Saptadji Handoko membuktikan bahwa konsistensi dan kerja keras dalam situasi apa pun, keajaiban selalu bisa tercipta.
Di tengah masa keterbatasan karena pandemi di 2020, saat banyak usaha yang gulung tikar, Febhy justru menyalakan semangatnya lewat Faforbea Official Shop, brand fesyen perempuan yang sukses berkembang di pasar digital dan tumbuh dengan ribuan pelanggan loyal di Shopee.
Kisah lahirnya Faforbea berawal dari dorongan cinta dan semangat pasangan muda yang ingin mandiri. Febhy, yang kala itu baru lulus dari jurusan Agribisnis, terinspirasi dari sang kakak yang telah lebih dulu terjun ke dunia bisnis.
Sementara sang suami, Bagus, yang awalnya bercita-cita menjadi tentara, justru menemukan jalannya lewat dunia wirausaha. Nama “Faforbea” sendiri berasal dari kutipan bahasa Latin yang berarti keluarga yang ingin bangkit dari keterpurukan. Filosofi itu kini menjadi fondasi kuat dalam setiap langkah brand ini.
Febhy Anjani Poetri, Founder Farforbea, mengatakan, “Semua ini berawal dari selembar kain masker di masa pandemi. Dari proses itu saya belajar banyak hal, mulai dari mengelola bahan, memahami kebutuhan pasar, hingga melayani pelanggan secara online melalui Shopee. Saat masker tak lagi dibutuhkan, saya sadar bahwa semangat berkreasi tidak boleh berhenti di situ. Dunia fesyen terasa begitu hidup dan penuh peluang, hingga akhirnya saya mulai membangun Faforbea dengan fokus bisnis berbeda yakni, fesyen perempuan. Shopee menjadi ruang pertama kami untuk tumbuh dan belajar, dari satu masker hingga ratusan koleksi pakaian.”
Shopee: Jalan Faforbea Menuju Pasar Fesyen yang Lebih Luas
Butuh waktu panjang memang untuk menemukan bagaimana fesyen bisa menjadi jalan Febhy menggapai impian dan kemandirian. Tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan. Bagi Febhy, membangun bisnis bukan sekadar menjual produk, tapi tentang bertahan di tengah keterbatasan dan terus beradaptasi.
Dengan konsep pakaian simple, basic, tapi tetap elegan dan timeless, Faforbea fokus memproduksi atasan wanita yang nyaman dan stylish untuk anak muda dan pekerja kantoran berusia 22–30 tahun.
Melihat potensi pasar digital yang begitu luas, sejak awal Febhy memutuskan penjualan Faforbea secara eksklusif di platform Shopee. Memaksimalkan ragam kampanye yang dihadirkan, hingga fitur interaktif baik itu Shopee Live, Shopee Video, Shopee Affiliate Program dan Shopee Ads. Langkah ini pun menjadi titik balik bagi bisnisnya, membangun komunitas pelanggan yang loyal sekaligus memperkuat identitas brand sebagai label lokal yang modern dan mudah diakses.
Merintis penjualan online bersama Shopee sejak 2020, Faforbea berkembang dari bisnis rumahan menjadi brand fesyen yang dikenal luas. Produksi yang dulu hanya 500 pieces per bulan, kini menembus hingga lebih dari 5.000 pieces.
Strategi digital yang konsisten, membuat Faforbea semakin dikenal, terutama lewat produk andalannya, kemeja Gaudi, yang menjadi ikon dengan penjualan lebih dari 30.000 pieces di Shopee sejak kali pertama dirilis.
“Kami percaya masa depan UMKM ada di digital, dan Shopee berperan penting akan ini. Faforbea justru bisa tumbuh pesat lewat rangkaian fitur interaktif yang dihadirkan Shopee. Sejak 2022, kami konsisten melakukan Shopee Live setiap hari dari pukul 08.00-22.00 WIB untuk menghadirkan pengalaman belanja yang dekat dan interaktif. Kini, Shopee Live berkontribusi lebih dari 30% terhadap total penjualan kami setiap bulan, dengan peningkatan penjualan rata-rata hingga 5x lipat setiap tahunnya,” jelas Febhy.
Hanya setahun setelah berdiri dan mengoptimalkan Shopee, Febhy dan suami berhasil mendirikan konveksi rumahan sendiri di daerah Soreang, Bandung. Kini, setelah lima tahun mereka tumbuh bersama masyarakat sekitar, Faforbea telah menaungi 25 karyawan.
Proses produksi pun dikerjakan oleh pengrajin sekitar, dan semua bahan yang digunakan diambil dari pemasok asal Bandung. Dari hanya 10 koleksi awal, kini sudah ada lebih dari 100 desain yang lahir dari kreativitas sang pemilik, terinspirasi dari seni, kehidupan sehari-hari, dan sentuhan ide sang suami yang selalu jadi tempat diskusi setiap rancangan baru.
“Dulu kami nggak ambil gaji sama sekali. Setiap rupiah kami putar lagi untuk modal. Dari beli bahan naik motor, nunggu di konveksi sampai malam, makan seadanya di pinggir jalan. Tapi kami bahagia karena tahu ini jalan kami. Intinya harus berani memulai. Jangan tunggu modal besar, karena ide dan tekad jauh lebih mahal nilainya,” ujarnya penuh semangat.
Kini, kerja keras itu berbuah manis. Dari hasil jualan di Shopee, Febhy dan suami bisa membeli beberapa mobil, menabung emas, mendaftar haji, dan tengah bersiap menunaikan ibadah umrah. Tahun 2025 ini menjadi momentum baru bagi Faforbea yang akan meluncurkan koleksi autentik dan eksklusif, sepenuhnya dirancang dan diproduksi oleh tim internal.
Kunjungi Faforbea di Shopee melalui https://shopee.co.id/faforbea.id. Untuk mendukung pertumbuhan brand lokal dan UMKM, Shopee menghadirkan kanal Shopee Pilih Lokal, wadah khusus untuk kurasi produk lokal berkualitas dengan berbagai penawaran menarik.









