Businessasia.co.id– PT Kereta Api Indonesia (Persero) berhasil meraih empat penghargaan dalam ajang Best Human Capital (HC) Awards 2025 yang digelar oleh Majalah BusinessAsia Indonesia. Penghargaan bergengsi Best HC Awards 2025 diberikan kepada organisasi dan perusahaan yang berhasil menerapkan strategi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) terbaik.
Penghargaan tersebut yaitu Best Human Investment, Best Digital Innovation, dan Best Transformation Management. Penghargaan ini tak lepas dari upaya KAI dalam melakukan transformasi dan inovasi, termasuk membangun SDM unggul dan berkualitas untuk memberikan pelayanan terbaik agar menjadi the best transformasi ecosystem solution.
Direktur SDM & Umum KAI, Rosma Handayani menjelaskan, dari sisi SDM, KAI berupaya menjadi great place to work, tempat untuk bertumbuh, belajar, dan berkontribusi untuk negara. KAI juga menanamkan budaya AKHLAK dalam segala hal yang dilakukan di semua proses bisnis dan SDM.
Dalam penerapan Human Capital Management System, KAI mengimplentasikan aplikasi terintegrasi antara lain aplikasi SAP sebagai backbone, aplikasi Raileo sebagai portal HC Services yang dapat diakses pekerja, dan aplikasi berbasis web untuk mengelola fungsi human capital. “Jadi ada SAP sebagai backbone untuk modul organisasi manajemen, personal administrasi, personal development, training event management, payroll, dan personal cost planning,” terang Rosma saat penjurian Best Human Capital Award 2025 secara daring pada Kamis (17/7/2025).
Aplikasi Raileo digunakan sebagai akses informasi para pegawai dan portal dengan modul informasi tentang organisasi, data pribadi, employees and service, perjalanan dinas, sistem manajemen kinerja, rencana mutasi, pensiun, pelayanan kesehatan, dan lain-lain. Saat ini, KAI sedang mengembangkan Integrated Talent Management System (ITMS) untuk mengelola talent pool dan succession planning yang diintegrasikan dengan web recruitment, EduKAI, dan Sikeska. Web recruitment merupakan aplikasi untuk mengelola proses bisnis recruitment mulai dari pengumuman, proses seleksi, hingga kelulusan. EduKAI merupakan sarana e-learning yang dapat diakses oleh seluruh Insan KAI.
Sementara Sikeska merupakan aplikasi kesehatan untuk mengelola data base kesehatan pekerja. Aplikasi ini dirancang untuk mendukung kebutuhan data analytic kesehatan pekerja berdasarkan hasil medical check up rutin tahunan serta akses layanan kesehatan. Cara kerja baru yang agile diterapkan untuk menavigasi pasar yang berubah dengan cepat melalui cross functional team sebagai matrik untuk bekerjasama, focus on action untuk meningkatkan leadership, dan one common goal bagi semua pegawai. “Untuk pegawai dilakukan assessment secara berkala untuk dilihat kompetensi atau gap apa yang perlu di-address di setiap tahunnya,” terang Rosma.
Selanjutnya ada aplikasi Prestasiku untuk mengunggah serta mengunduh perencanaan dan realisasi Key Performaance Indicator (KPI) pegawai yang terintegrasi dengan Raileo.
KAI Corporate University
Salah satu tonggak penting dalam membangun SDM unggul adalah berdirinya KAI Corporate University (KAI Corpu). Institusi ini lahir dari transformasi pusat pelatihan menjadi universitas korporat yang menyelaraskan pengembangan kompetensi dengan kebutuhan bisnis. Pendirian KAI Corpu diinisiasi pada 2023 dan diharapkan sudah bisa beroperasi penuh pada 2025 dengan kampus utama di Jl. H. Juanda, Kawasan Laswi, Bandung.
KAI Corpu memiliki lima akademi utama yaitu Akademi Sarana, Akademi Prasarana, Akademi Operasi, Akademi Support Leadership, serta Akademi Sinyal dan Telekomunikasi. Setiap akademi dirancang untuk menyuplai SDM unggul di seluruh lini bisnis KAI.
Pegawai atau instruktur yang ditempatkan di KAI Corpu diberikan sertifikasi, upskilling, dan reskilling termasuk pelatihan pedagogik agar metode pengajarannya sesuai standar akademik. Pada 2030, KAI Corporate University ditargetkan menjadi Railway Center of Excellence yang diakui secara nasional dan internasional sebagai pusat pembelajaran industri perkeretaapian.
Manajemen SDM
KAI membangun transformasi budaya perusahaan yang selaras dengan strategi bisnis dengan memperkuat kapabilitas dan branding, meningkatkan revenue, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan menjaga kepercayaan pelanggan. Terkait pengembangan SDM, KAI menjalankan program pembekalan leadership dan budaya untuk mengangkat change the agent mulai dari non-managerial level, managerial level, BOD-2/BOD-3, BOD-1, termasuk kepada para direksi.
Selanjutnya ada Wellbeing Program yang fokus pada fisik, mental, finansial, sosial, dan kesehatan. Untuk kesehatan mental, ada layanan psikologi, trauma center, dan konsultasi kesehatan. “Trauma center ini penting, karena biasanya para masinis atau awak sarana perkeretaapian yang mengalami kecelakaan membutuhkan recovery dengan layanan psikologi maupun konseling,” tutur Rosma.
Program finansial dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai seperti financial planning hingga pembekalan purna tugas. Program sosial dirancang agar berdampak kepada produktivitas pegawai seperti komunitas sosial atau hobi. Program fisik dirancang agar berdampak pada kesehatan fisik seperti general check-up rutin. Bagi KAI, karyawan merupakan aset yang sangat berharga. Menurut Rosma, peningkatan kesejahteraan ini tidak hanya dari sisi finansial, tapi juga berbagai investasi dan kebijakan yang memberikan dampak signifikan seperti fasilitas kerja dan me-review remunerasi.
KAI juga juga melakukan investasi teknologi dan SDM. Saat ini, ada 165 pegawai KAI yang menerima beasiswa untuk melanjutkan studi. Sebagian besar pegawai KAI berpendidikan SMA (85%). KAI juga mengirimkan pegawai untuk melakukan training ataupun benchmark ke world leading railway’s industries seperti JR, CRRC, SMRT, MTR, SNCF dan lain-lain. “Kami manage atau mengelola talent kami itu bukan hanya dalam jangka pendek, tapi juga jangka panjang agar mereka menjadi resilient dan bisa beradaptasi di dalam perubahan yang sangat cepat,” pungkasnya.