Jakarta, Business Asia – Perkembangan teknologi telah membawa dampak besar di berbagai bidang, termasuk investasi. Salah satu terobosan utama adalah hadirnya platform digital yang memudahkan masyarakat Indonesia untuk mewujudkan tujuan investasinya secara lebih inklusif dan efisien.
Fenomena ini menjadi salah satu poin utama dalam Investor Daily Summit 2025, yang berlangsung pada Kamis, 9 Oktober 2025 lalu, di Jakarta International Convention Center. Dalam acara tersebut, Norman Wanto, Founder dan CEO Gotrade sekaligus Wakil Ketua Departemen Investasi Online dan Pialang Berjangka Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), berbagi pandangannya tentang peran teknologi dalam mendorong inklusi investasi di Indonesia.
Dalam sesi panel yang inspiratif, Norman juga berdiskusi dengan Eddy Manindo, Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Andreas Agung Hendrawan, Director of Marketing and Commercial Pluang, membahas bagaimana platform fintech anggota AFTECH berperan krusial dalam memperluas akses investasi digital di Tanah Air. Seluruh panelis menegaskan bahwa transformasi digital adalah kunci untuk membuka peluang investasi yang lebih inklusif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Penetrasi internet yang pesat telah membuka cara baru dalam berinvestasi. Dengan kemudahan sentuhan jari, masyarakat kini dapat mengakses layanan investasi melalui berbagai aplikasi digital yang menarik dan user-friendly. Tampilan platform yang sederhana dan inovatif membuat proses investasi menjadi lebih mudah, terjangkau, serta accessible bagi banyak orang.
Hal tersebut sejalan dengan hasil survei di dalam kajian yang dilakukan oleh AFTECH tentang “Evolusi Akses dan Infrastruktur Investasi Efek Asing di Indonesia” yang secara simbolik telah diserahkan kepada OJK di dalam acara tersebut dengan harapan menjadi masukan untuk pengaturan yang adaptif, khususnya untuk mendukung pertumbuhan di Sektor Pasar Modal.
Berdasarkan data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Januari 2025, jumlah investor pasar modal Indonesia kembali mencatatkan rekor baru, mencapai 15.161.166 Single Investor Identification (SID). Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,95% dibandingkan tahun 2024.
Yang menarik, dominasi generasi muda sangat terasa, dengan data KSEI menunjukkan bahwa 54,71% investor berusia di bawah 30 tahun dan 24,56% berada di rentang usia 31–40 tahun. Fakta ini menegaskan bahwa aplikasi digital telah menjadi pintu masuk utama bagi generasi muda dalam berinvestasi, membuka peluang lebih luas untuk inklusi keuangan dan ekonomi digital yang lebih merata.
Hal tersebut diamini oleh Norman. Menurutnya, transformasi digital telah mengubah cara masyarakat berinvestasi, dan aplikasi investasi online seperti Pluang dan Gotrade hadir untuk memastikan setiap
orang bisa berinvestasi di saham global dengan mudah, aman, dan menyenangkan
“Fokus kita hanyalah satu: delighting the customer, always. Jadi kita selalu fokus dengan bagaimana kita meningkatkan produk kita, penawaran kita, aplikasi kita, dan layanan kita,” ujar Norman.
Aplikasi seperti Pluang dan Gotrade dikenal dengan tampilan antarmuka yang intuitif dan pengalaman
pengguna yang mulus — dua hal yang membuat investasi terasa lebih sederhana dan relevan bagi
pengguna muda.
Melalui inovasi produk dan edukasi berkelanjutan, Pluang dan Gotrade juga berperan aktif dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Hal yang semula identik dengan segelintir investor besar, kini dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.
Inklusivitas ini juga tercermin dari langkah AFTECH melalui anggotanya seperti Pluang dan Gotrade yang aktif menjangkau masyarakat di luar kanal digital.
Pluang dan Gotrade kerap secara langsung berdialog dengan komunitas dan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) serta memberikan edukasi mengenai pentingnya berinvestasi secara aman dan teratur melalui penyedia layanan investasi berlisensi seperti Pluang dan Gotrade. Upaya ini menjadi bukti nyata komitmen AFTECH melalui
anggotanya untuk menjadikan investasi sungguhan dapat diakses dan dipahami oleh semua orang, bukan hanya kalangan elite.
“Dengan adanya literasi yang kita lakukan terus-menerus, baik dari regulator maupun dari kita sebagai asosiasi, kita selalu fokuskan ke pengguna bahwa semua yang kita lakukan ini demi kebaikan nasabah dan sistem keuangan Indonesia. Kita selalu pro pada apa pun yang perlu dilakukan untuk menjaga keamanan nasabah, sekaligus menyeimbangkan kebutuhan pasar sebaik-baiknya,” tambah Norman.
Sebagai anggota AFTECH, Gotrade dan Pluang berkomitmen untuk terus menjalin kolaborasi dalam meningkatkan akses dan kualitas investasi saham AS di Indonesia. Kerjasama ini mencerminkan semangat AFTECH dan anggotanya dalam memperkuat ekosistem fintech nasional melalui inovasi, literasi keuangan, dan perlindungan konsumen.
Dengan mengintegrasikan inovasi teknologi, edukasi keuangan, dan regulasi yang adaptif, AFTECH optimistis bahwa masa depan investasi digital di Indonesia akan semakin inklusif. Transformasi digital bukan sekadar tren, melainkan langkah nyata yang diambil anggota AFTECH seperti Pluang dan Gotrade untuk membuka akses investasi global bagi semua lapisan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.










