PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor perkebunan yang fokus pada pengelolaan dan produksi komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, tebu, karet, teh, kopi, kakao, tembakau, dan kayu-kayuan.
Untuk mendukung visi menjadi perusahaan agribisnis terdiversifikasi yang unggul dan berdaya saing global, PTPN I melakukan transformasi digital melalui berbagai inovasi. PTPN I melakukan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas operasional bisnis, produktivitas, dan keberlanjutan bisnis perusahaan.
Kepala Sub Divisi Tata Kelola dan Pengembangan TI, Wisnuaji Gagat Priambada menyampaikan bahwa saat ini PTPN I mengelola total area 624,8 ribu hektare (ha) dengan area yang diusahakan dalam bentuk tanaman komoditas seluas 332,5 ribu ha dan 185,6 Ribu ha area non planted.
Wisnuaji menyampaikan bahwa terdapat tiga ambisi strategis PTPN I hingga tahun 2029 yaitu agribisnis unggul, mendukung agenda besar pemerintah, dan mensejahterakan Masyarakat. Untuk mencapai ambisi tersebut, salah satunya dengan meningkatkan adopsi digital dan analytics di industri agri sebagai industry Lighthouse 4.0.
“Realisasinya antara lain melalui Control Tower Dashboard hasil join program dengan holding dan PalmCo untuk memantau hotspot secara digital serta beberapa informasi lainnya seperti informasi kinerja, GIS dan sebagainya,” terang Wisnuaji saat penjurian Indonesia Digital Innovation & Achievement Awards (IDIA) 2024 yang digelar oleh Business Asia Indonesia.
Selain itu, ada 4 pilar utama dan 3 pondasi pendukung untuk mencapai ambisi strategis PTPN I, diantaranya membangun budaya serta kapabilitas digital dan data analytics yang diturunkan menjadi KPI (Key Performance Indicator), salah satunya kepemimpinan teknologi (e-leadership).
“Di PTPN I, e-leadership dibangun dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memfasilitasi komunikasi dan pengambilan keputusan cepat. Pemimpin dapat mengawasi operasional secara real-time, memantau kinerja, dan mengelola sumber daya secara efektif melalui platform digital,” terang Wisnuaji.
E-leadership telah mendorong PTPN I menuju tujuan perusahaan dengan mempercepat respons terhadap tantangan dan peluang. “Teknologi memungkinkan pemimpin mengambil keputusan tepat waktu, meningkatkan produktivitas, dan adaptasi terhadap perubahan. Pengambilan keputusan di PTPN I berbasis data dan kolaborasi, dengan melibatkan manajemen dan stakeholder,” imbuhnya.
PTPN I mendukung inovasi dengan membangun struktur organisasi yang fleksibel dan terbuka terhadap perubahan. Kesiapan organisasi tercermin dalam investasi pada teknologi baru dan peningkatan kompetensi karyawan melalui pelatihan untuk mendorong adopsi inovasi.
“Setelah adanya merger, kami cukup banyak melakukan investasi dan eksploitasi biaya untuk teknologi baru yang diharapkan mendukung perubahan ke arah yang lebih baik bagi PTPN I,” ujar Wisnuaji.
Adopsi inovasi di di PTPN I dilakukan dengan menetapkan tim khusus yang bertanggung jawab untuk implementasi teknologi baru, serta memperkuat kolaborasi lintas divisi untuk memastikan bahwa inovasi diterapkan secara menyeluruh dan efektif.
Untuk merangsang munculnya inovasi baru, PTPN I menggelar Innovation Award untuk mendorong karyawan agar terbuka terhadap ide-ide baru, berinovasi, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan.
Digitalisasi PTPN I
PTPN I melakukan digitalisasi untuk efisiensi, efektivitas operasional bisnis, produktivitas, dan keberlanjutan bisnis. Dalam proses digitalisasi ini, PTPN I memanfaatan teknologi digital seperti internet of things (IoT), mobile tech, geospasial, advanced dashboard platform, dan lain-lain.
Digitalisasi ini didukung infrastruktur server dengan backup Disaster Recovery Center untuk menjamin availability layanan. Dukungan lainnya berupa pengamanan siber dengan mengedepankan kerahasiaan sesuai kewenangan, integritas data, dan ketersediaan layanan.
Untuk itu, PTPN I menerapkan standar seperti COBIT 2019, ISO 27001:2022, dan standar keamanan informasi Badan Siber & Sandi Negara (BSSN). Untuk pengukuran Cyber Security Maturity (CSM) oleh BSSN, PTPN I meraih skor 4.13 dari skala 0-5 dengan kategori Implementasi Terkelola.
Aji menjelaskan bahwa arsitektur digital di PTPN I dikelompokkan menjadi empat yaitu on farm (kebun), off farm (pabrik), manajeman aset, dan back office enabler. “Di on farm, kami menerapkan Digital Farming Karet aplikasi pencatatan produksi dengan menerapkan timbangan berbasis IoT,” terangnya.
Selanjutnya ada Automatic Weather Station, sistem komponen terintegrasi yang digunakan untuk mengukur, mencatat, dan mengirimkan parameter cuaca dengan menggunakan IoT. “Dengan monitoring cuaca secara real time, dapat membantu pengambilan keputusan dalam proses on farm,” terang Aji.
Teknologi IoT juga diterapkan di off farm untuk monitoring suhu dan kelembapan pada pabrik karet dan teh. Teknologi ini di pasang pada ruang pengasapan pabrik karet dan setiap station pada pabrik teh.
Selanjutnya layanan Dfarming Karet-Teh, aplikasi berbasis mobile dan web untuk mendukung proses produksi karet mulai dari presensi penyadap/pemetik, pencatatan hasil sadap/petik dengan timbangan berbasis IoT, penerimaan pabrik, K3 per penyadap (untuk karet) dan report monitoring.
Untuk aplikasi manajemen aset memiliki dua modul yaitu MAIA (Manajemen Inventarisasi Aset) dan modul MONIKA (Monitoring Kerjasama Aset). Sementara di back office enabler ada Dashboar Manajemen Berbasis Intelligence Tool (DOMO) yang menyajikan dashboard finansial, operasional, aset, legal, SDM, dan lainnya.
Menurut Aji, berbagai inovasi di PTPN I menjawab tantangan dengan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pada proses bisnis pengelolaan kebun dan pabrik, optimalisasi aset, serta back-office sehingga memenuhi kebutuhan perusahaan stakeholder dan masyarakat
Inovasi-inovasi ini telah meraih berbagai penghargaan, diantaranya Juara 1 Plantation Inovation Award Kategori Technology Breaktrough untuk Aplikasi Digital Farming Karet pada 2022 dan Juara 2 Plantation Inovation Award Kategori Technology Breaktrough untuk Aplikasi OSS Planters pada 2022. Penghargaan lainnya yaitu Top Digital Implementation 5 Stars – Top Digital Award pada 2022 dan 2023.