Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (PKGM, FK-KMK, UGM) didukung Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia terus berupaya mendukung pemerintah dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. Salah satunya melalui peluncuran Buku Seri Cegah Stunting pada Rabu (27/7).
Seperti diketahui stunting masih menjadi salah satu persoalan kesehatan di Indonesia. Meski angka stunting menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun, jumlah anak yang mengalami stunting masih beragam antar daerah.
Berbagai strategi nasional ditetapkan pemerintah guna mengurai persoalan stunting dan telah diatur melalui Perpres No. 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dengan target penurunan prevalensi stunting hingga 14% pada 2024.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kemenko PMK, drg. Agus Suprapto, M.Kes., menyebutkan bahwa pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam mengatasi stunting di tanah air. Perlu kolaborasi dari berbagai pihak untuk penanganan stunting termasuk perguruan tinggi dan industri.
Karenanya ia menyambut baik kolaborasi yang dilakukan PKGM FKKMK UGM bersama Danone SN dalam menyusun Buku Seri Cegah Stunting sebagai upaya peningkatan edukasi bagi masyarakat. “Harapannya program kemitraan ini tidak hanya sampai 2024 saja namun menciptakan budaya pencegahan stunting secara berkelanjutan di masyarakat,” tuturnya.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., menyampaikan UGM berkomitmen berkontribusi mendukung langkah pemerintah dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia lewat kegiatan tri dharma perguruan tinggi.
Komitmen ini ditunjukkan dengan peran aktif UGM menangani permaslahan gizi di tanah air, mengembangkan inovasi berbasis bukti yang sejalan dengam kebutuhan masyarakat, serta kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai mitra seperti perguruan tinggi lain, industri, LSM, dan lainnya. “Pendekatan pentahelix melalui kolaborasi antara akademisi, bisnis, pemerintah, masyarakat, dan media sangat penting dalam pencegahan dan penurunan stunting,” jelasnya.
Buku Seri Cegah Stunting ini diharapkan Djagal bisa terdistribusi merata sehingga memudahkan akses edukasi masyarakat terkait pencegahan stunting.
Medical and Scientific Affairs Director Danone SN Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., menjelaskan bahwa Danone berkomitmen dalam menyehatkan masyarakat Indonesia yang sejalan dengan visi perusahaan yakni One Planet One Health.
“Indonesia menghadapi beragam persoalan kesehatan terkait pemenuhan nutrisi yang salah satunya adalah stunting dengan angka prevalensi tinggi. Danone sebagai komponen pembangunan bangsa dengan keahlian dibidang pangan akan ikut bertanggunjawab untuk mencegah stunting,” terangnya.
Berbagai aksi pencegahan dan penurunan stunting telah dilakukan Danone bersama dengan Kemenkes. Salah satunya melalui intervensi nutrisi bagi masyarakat di beberapa daerah dengan prevalensi stunting tinggi.
Ia mengatakan selain intervensi nutrisi, peningkatan pengetahuan lewat edukasi efektif mengatasi stunting. Melalui kerjasama peluncuran buku dengan PKGM FKKMK, diharapkan bisa mendukung program percepatan penurunan stunting yang ditargetkan pemerintah.
“Harapannya peluncuran buku ini bisa memberikan makna yang luar biasa dalam membentuk kesehatan bangsa dan berkontribusi menurunkan stunting di masyarakat,” ucapnya.
Sementara Ketua PKGM FKKMK, Dr. Siti Helmiyati, DCN., M.kes menjelaskan buku Seri Cegah Stunting ini terdiri dari empat seri dengan penekanan berbeda-beda dalam setiap pembahasannya.
Seri 1 ditujukan untuk mengenalkan peran yang bisa diambil keluarga dan komunitas dalam mencegah stunting. Lalu, seri 2 memaparkan tentang pentingnya pemenuhan gizi bagi calon ibu, calon pengantin serta ibu hamil dan menyusui akan memengaruhi pertumbuhan calon anak.
Berikutnya seri 3 membahas terkait menu terbaik sebagai MPASI bagi bayi usia 6-11 bulan yang disesuaikan dengan bahan pangan lokal. Seri 4 merupakan lanjutan dari menu lokal MPASI untuk anak usia 1-5 tahun. Keempat seri buku ini diharapkan bisa menjadi bahan peningkatan edukasi bagi masyarakat.