Sebagai perusahaan yang berhasil meraih penghargaan The Best Companies to Work for in Asia, PT United Tractors Tbk (UT) berkomitmen untuk menyediakan fasilitas terbaik melalui pembangunan gedung yang
memberikan dampak positif terhadap kesehatan, kenyamanan, dan lingkungan sekitar. Berkat langkah yang telah dilakukan, UT berhasil mendapatkan Rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dengan predikat gedung perkantoran swasta pertama di Indonesia bersertifikat Greenship Net Zero Healthy Building.
Sertifikat ini diberikan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai organisasi independen non- pemerintah dan tidak berorientasi profit, yang berkomitmen penuh untuk pendidikan publik dalam menerapkan praktik terbaik lingkungan dan memfasilitasi transformasi industri bangunan yang berkelanjutan.
Sertifikat Greenship Net Zero Healthy Building ini diserahkan secara langsung oleh perwakilan GBCI kepada Frans Kesuma (Presiden Direktur UT) pada tanggal (28/08/2023).
Head of Corporate Governance and Sustainability Division UT, Sara K. Loebis menegaskan bahwa langkah baik yang telah UT jalankan saat ini merupakan inisiatif perusahaan dalam mengedepankan prinsip berkelanjutan
dengan mengimplementasikan aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG). “Sebagai salah satu strategi korporasi dalam mengatasi pemanasan global, UT telah menerapkan prinsip
sustainability dalam setiap kegiatan operasional bisnis, salah satunya seperti melakukan efisiensi energi serta
penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan tetap memaksimalkan kesehatan dan kenyamanan ruang
kerja. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung keberlanjutan bisnis perusahaan. Harapannya, inisiatif ini bisa memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan,” ujar Sara K. Loebis.
Indikator penilaian atas sertifikat Net Zero Healthy Building berdasarakan beberapa aspek, diantaranya sudah
menaati izin regulasi sebuah bangunan (Izin Mendirikan Bangunan, Upaya Pengelolaan Lingkungan, dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup), memaksimalkan kesehatan dan kenyamanan penerangan, termal, dan
pergantian udara segar di ruangan, melakukan efisiensi energi dan konservasi pada tata cahaya dan udara
dalam ruang, serta upaya melakukan balancing neraca karbon keseluruhan gedung yang mencangkup pemasangan rooftop pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), pemakaian Renewable Energy Certificate (REC), dan melakukan penghijauan dengan luas area hijau landscape berupa vegetasi pada bangunan keseluruhan mencapai 40% dari luas bangunan dimana terdapat 38 jenis pohon yang mampu menyerap karbon.
UT Mendapatkan Sertifikat Greenship Existing Building Sebagai Langkah dalam Membangun Keberlanjutan. Pada saat yang bersamaan, UT juga menerima sertifikat Greenship Existing Building yang diberikan oleh GBCI dengan predikat Platinum pada kategori Greenship New Building dan Existing Building. Pencapaian yang berhasil diraih ini menjadi bukti konkret bahwa UT senantiasa terus berkomitmen dalam membangun masa depan yang lebih hijau untuk bumi dengan menciptakan infrastrukstur yang berkelanjutan.
Greenship Existing Building merupakan sertifikat yang diberikan kepada bangunan dengan konsep green building berdasarkan kualifikasi dan berhasil mempertahankannya sejak awal operasional kantor sampai saat ini.
Dimana, tahun sebelumnya UT berhasil mendapatkan sertifikat Greenship New Building saat awal pembangunan gedung UT Head Office.
Adapun syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan sertifikat ini, diantaranya luas minimum lahan lebih
dari 2.500 m2, taat terhadap aturan lingkungan dan bangunan. Selain itu, penilaian yang digunaan dalam Greenship Existing Building terdiri dari beberapa kategori, yakni tepat guna lahan (ASD), konservasi dan
efisiensi energi (EEC), konservasi air (WAC), material resources and cycle (MRC), kenyamanan dan kesehatan
dalam ruangan (IHC), dan building environment management (BEM). Dalam implementasinya, UT memiliki beberapa desain eksterior maupun interior yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan dan sustainable seperti, pelataran dalam yang ditinggikan di tengah gedung 10 lantai agar menjadi oasis bagi cahaya alami dan udara segar mengalir ke seluruh area pembangunan.
Ruang ini dapat menghemat energi dengan mengintegrasikan fasad panel fotovoltaik (panel surya), memasang dinding hijau, dan mendaur ulang air dengan sistem pengolahan air yang ramah lingkungan.
Selain itu, dari segi Appropriate Site Development, UT memiliki luas area hijau mencapai 10.399 m2 atau setara
dengan 44% luas area yang terdiri dari lahan hijau, vertical garden, dan roof garden. Dengan area hijau yang luas di area perkantoran, UT mendorong karyawannya untuk menerapkan hidup sehat sekaligus mendukung program pengurangan penggunaan kendaraan bermotor dengan menyediakan 100 slot parkir khusus sepeda.
UT juga mengusung konsep zero run off untuk mengurangi volume limpasan air hujan sehingga tidak membebani volume drainase kota.
Tidak hanya mengutamakan kenyamanan bagi para karyawannya, UT juga berkomitmen dalam menciptakan lingkungan positif serta berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. Karena, arti keberlanjutan bagi UT tidak hanya sekadar menyediakan produk dan layanan berkualitas, melainkan juga memberi nilai tambah bagi para pemangku kepentingan yang selaras dengan value chain, kelestarian lingkungan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas.
