Jakarta, Business Asia – UOB Indonesia mengajak para seniman untuk mengikuti kompetisi 15th UOB Painting of the Year (UOB POY). Kompetisi yang pertama kali diselenggarakan di Singapura pada tahun 1982 dan hadir di Indonesia sejak 2011 ini telah menjadi salah satu ajang seni paling bergengsi di kawasan ASEAN.
UOB Indonesia terus mendorong para seniman dalam Kategori Seniman pendatang baru maupun Profesional, untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dan bergabung dalam kompetisi seni unggulan dari Bank ini.
Memberdayakan seniman melalui program residensi internasional
Salah satu penghargaan paling dinantikan dalam kompetisi UOB POY adalah kesempatan mengikuti residensi seni internasional. Pemenang UOB POY 2024 dari Indonesia, Muhammad Yakin, baru saja menyelesaikan program residensi seniman UOB-NAFA di Cité Internationale des arts, Paris.
Selama residensi tersebut, Yakin memperoleh pengalaman internasional yang berharga, termasuk berpartisipasi dalam sesi open studio dan talk show eksklusif, serta berinteraksi langsung dengan komunitas seni global.
Sebagai bagian dari komitmen UOB dalam mendukung perjalanan karier para seniman, Yakin akan membagikan pengalamannya kepada publik serta UOB Artist Alumni Network – sebuah platform regional yang dibentuk untuk memperkuat eksistensi para pemenang UOB POY.
Jaringan ini dirancang untuk memberikan dukungan jangka panjang kepada para seniman melalui empat pilar utama: pameran karya di panggung seni ternama seperti Art Jakarta dan Art Central di Hong Kong, artwork commissions untuk dipamerkan atau dilelang, program residensi di luar negeri, serta peluang berjejaring dengan sesama seniman dan tokoh seni ternama.
Maya Rizano, Head of Strategic Communications and Brand, UOB Indonesia, mengatakan, “Sebagai bagian dari bank regional terkemuka di Asia yang merayakan warisan 90 tahun, UOB Indonesia berkomitmen menciptakan dampak jangka panjang, melampaui layanan perbankan. Kompetisi UOB POY dan UOB Artist Alumni Network mencerminkan dedikasi kami dalam membina komunitas seni melalui pertumbuhan berkelanjutan dan kolaborasi lintas negara. Dengan membuka akses ke program residensi internasional dan jaringan seniman di Asia Tenggara, kami membantu para seniman Indonesia berkembang dan dikenal di kancah seni regional maupun global.”
Kompetisi 15th UOB POY resmi dibuka hari Ini
Pendaftaran karya untuk kompetisi 15th UOB POY dibuka mulai 8 Mei hingga 2 Agustus 2025. Warga negara Indonesia dan penduduk tetap dapat mengirimkan satu karya seni secara daring, baik untuk Kategori Seniman Profesional maupun Pendatang Baru, melalui situs UOBandArt.com.
Dewan juri tahun ini terdiri dari para ahli seni berpengalaman dengan latar belakang internasional, yaitu: Dr Agung Hujatnika, Kurator Independen dan Dosen ITB, sebagai Ketua Juri dan wakil Indonesia dalam kompetisi tingkat regional di Singapura. Berikutnya, Venus Lau, Direktur Museum MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara), Jakarta;, dan Alia Swastika, Kurator dan Direktur Biennale Jogja Foundation.
Para pemenang kompetisi 15th UOB POY (Indonesia) akan diumumkan pada acara penghargaan yang digelar pada 15 Oktober 2025.
Pemenang utama dari Kategori Seniman Profesional akan mewakili Indonesia untuk bersaing dengan pemenang dari Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dalam memperebutkan gelar UOB Southeast Asian Painting of the Year serta kesempatan mengikuti residensi seni di luar negeri.
Pemenang UOB Southeast Asian Painting of the Year akan diumumkan pada 12 November 2025 di Singapura.
Menghadirkan seni untuk publik melalui “From Palette to Plate: Elevate your Senses with Art”
Melanjutkan kolaborasi yang sukses tahun lalu, UOB Indonesia kembali bekerja sama dengan Remboelan Indonesian Soul Food menghadirkan edisi terbaru “From Palette to Plate: Elevate your Senses with Art” – sebuah pengalaman kuliner yang terinspirasi dari karya seni pemenang kompetisi UOB POY.
Menu istimewa tahun ini menyajikan hidangan kreasi baru dari para chef Remboelan, masing-masing mengisahkan cerita unik yang terinspirasi dari karya seni pemenang UOB POY Indonesia, menerjemahkan warna, tema, dan emosi ke dalam rasa khas nusantara:
Pertama, Es Cincau Sang Berdiam
Terinspirasi dari karya seni Muhammad Yakin, pemenang UOB POY 2024 (Indonesia) yang berjudul “The Idol of Unmoved Uncaused Cause Mover”, minuman ini menampilkan kontras hitam-putih sebagai simbol keseimbangan antara ambisi pribadi dan rasa cemas dalam menghadapi konflik batin.
Kedua, Nasi Pelangi Puan
Terdiri dari delapan elemen lezat dalam satu sajian lengkap, hidangan ini merefleksikan tantangan yang dihadapi perempuan modern. Terinspirasi dari karya “Puan Hari Ini” oleh Diana Puspita Sari, pemenang Silver Kategori Seniman Profesional, 14th UOB POY, sajian ini merayakan keberanian perempuan dalam merintis jalan baru sambil tetap menghargai akar budaya.
Ketiga, Es Bayang Selendang Aruna
Didesain sebagai penghormatan terhadap keterhubungan antar makhluk hidup, sajian pencuci mulut berbahan dasar putih ini dihiasi potongan merah menyala yang menggambarkan harmoni dalam keberagaman. Terinspirasi dari karya “Tubuh di antara Tubuh” oleh I Wayan Sudarsana, pemenang Gold Kategori Seniman Profesional, 14th UOB POY.
Menu eksklusif ini tersedia mulai 10 Mei hingga 30 Juni 2025 di outlet Remboelan tertentu1 , dan masyarakat dapat menikmati seni dengan cara yang lebih segar dan menyentuh indra.
–