Rabu, 2 Juli 2025
E-MAGAZINE
Business Asia
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Business Asia
No Result
View All Result
Home Business

UOB Tekankan Semakin Pentingnya Menabung dan Investasi di Tengah Tantangan Ekonomi Global

9 November 2024
in Business
UOB Tekankan Semakin Pentingnya Menabung dan Investasi di Tengah Tantangan Ekonomi Global
0
SHARES
22
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Jakarta, Business Asia – Tantangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian semakin menuntut masyarakat untuk lebih cermat dalam mengelola keuangan. Hal ini terungkap dalam sesi diskusi bersama UOB Indonesia di acara Like It! 2024 yang diselenggarakan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan di Jakarta, Jumat (8/10).

ASEAN Economist UOB Enrico Tanuwidjaja bersama Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan pandangan mendalam mengenai pentingnya menabung, perubahan pola konsumsi masyarakat Indonesia, dan strategi investasi yang aman.

Enrico menyatakan bahwa inflasi dan ketidakpastian ekonomi global mendorong masyarakat untuk mengutamakan tabungan sebagai langkah perlindungan terhadap risiko ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan.

“Ketika harga barang dan jasa meningkat, daya beli masyarakat menurun. Hal ini memicu banyak orang untuk menyisihkan sebagian pendapatan untuk mengantisipasi masa depan yang tidak pasti,” ujarnya.

Selain inflasi, ancaman kehilangan pekerjaan juga membuat sebagian besar masyarakat cenderung mengurangi pengeluaran dan meningkatkan tabungan sebagai cadangan darurat. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga merupakan respons umum terhadap ketidakpastian ekonomi global yang meluas.

Di sisi lain, Enrico menyoroti pola konsumsi di kalangan generasi muda Indonesia yang cenderung mengarah pada gaya hidup konsumtif. Menurutnya, konsumsi terhadap barang-barang non-esensial mengalami peningkatan yang cukup signifikan. “Kita melihat semakin banyak pengeluaran untuk barang-barang gaya hidup seperti skincare, perjalanan, dan makanan yang fotogenik,” kata Enrico.

Enrico menguraikan bahwa ada empat kategori konsumsi populer di kalangan milenial, yaitu sun (liburan dan perjalanan), skin (produk perawatan kulit), screen (gadget dan perangkat elektronik), dan sugar (makanan dan minuman manis).

Peningkatan konsumsi barang-barang gaya hidup ini, menurutnya, mencerminkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga bisa berdampak negatif jika mengurangi proporsi tabungan. Masyarakat pun diminta tetap waspada agar konsumsi tidak mengurangi cadangan untuk masa depan.

Ia menambahkan bahwa generasi muda perlu mengurangi konsumsi yang berlebihan dan lebih fokus pada peningkatan aset. Jika tren gaya hidup konsumtif terus berlanjut tanpa perhatian terhadap stabilitas keuangan, risiko finansial di masa depan akan semakin besar.

Kekhawatiran Finansial Mendominasi Masyarakat Indonesia

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh UOB Indonesia, kekhawatiran finansial memang menjadi salah satu hal utama yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Sebanyak 76% responden di Indonesia merasa khawatir terhadap kondisi keuangan mereka. Kekhawatiran ini bukan hanya terkait aspek finansial, tetapi juga meluas ke ketidakpastian dalam dunia pekerjaan. Tercatat, 61% responden merasa cemas dengan masa depan pekerjaan mereka.

Vera Margaret menyebutkan bahwa 49% masyarakat merasa ragu terhadap kemampuan mereka untuk menabung. “Banyak yang ingin menabung, tetapi ada ketidakpastian apakah mereka bisa melakukannya secara konsisten,” ungkapnya.

Selain itu, 40% responden menyatakan kekhawatiran bahwa mereka tidak akan dapat menyisihkan uang untuk investasi, sementara 35% lainnya merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar bagi diri sendiri maupun keluarga.

Survei ini juga mengungkapkan lima kategori pengeluaran utama di kalangan masyarakat Indonesia. Prioritas utama adalah pendidikan, disusul oleh kebutuhan rumah tangga seperti tagihan listrik, air, dan telepon. “Investasi pada produk kecantikan juga cukup besar, terutama karena perawatan kulit kini menjadi tren tersendiri di kalangan perempuan,” ujar Vera.

Konsumsi makanan melalui layanan antar online pun menjadi pengeluaran yang signifikan, seiring dengan meningkatnya popularitas layanan tersebut di era digital.

Berdasarkan survei ini, 27% responden mengaku telah meningkatkan pengeluaran mereka dibandingkan tahun sebelumnya, sementara 30 persen lainnya berupaya mengurangi pengeluaran mereka, dan sisanya memilih untuk mempertahankan pengeluaran pada tingkat yang sama.

Meski ada kekhawatiran finansial yang mendalam, survei ini juga menunjukkan bahwa keinginan untuk menabung tetap tinggi di kalangan masyarakat Indonesia, terutama generasi Gen Z. Sebanyak 36% responden menyatakan minat untuk menambah jumlah uang yang ditabung, dengan kelompok Gen Z menjadi yang paling antusias dalam hal menabung.

“Gen Z adalah kelompok yang menunjukkan kesadaran finansial paling tinggi dalam hal tabungan dan pengurangan pengeluaran yang tidak perlu,” ungkap Vera.

Fakta ini mencerminkan optimisme dan kesadaran finansial yang semakin meningkat di kalangan generasi muda Indonesia, yang tampaknya semakin sadar akan pentingnya menjaga stabilitas keuangan di masa depan.

Berdasarkan survei, sebanyak 91% responden di Indonesia mulai menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk dana darurat, meskipun hanya 20% yang memiliki dana darurat cukup untuk bertahan selama enam bulan ke depan.

Vera menjelaskan bahwa idealnya, dana darurat setidaknya mencakup enam bulan pengeluaran bulanan untuk menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau masalah medis. Namun, kenyataannya, sebagian besar masyarakat hanya memiliki dana darurat untuk satu atau dua bulan.

Untuk membantu masyarakat dalam mengelola keuangan, Vera membagikan panduan alokasi pengeluaran ideal. Sebanyak 70-85% pendapatan sebaiknya dialokasikan untuk kebutuhan pokok seperti tagihan dan cicilan minimum. Selain itu, 10-20% pendapatan dapat digunakan untuk tabungan atau investasi, sedangkan 5-10% lainnya bisa dialokasikan untuk kepentingan pribadi.

“Alokasi untuk kepentingan pribadi penting sebagai bentuk penghargaan atas hasil kerja keras kita, tetapi harus proporsional agar tidak merugikan keuangan,” katanya.

Sebagai lembaga keuangan, UOB Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Vera menyebutkan bahwa salah satu tujuan utama UOB adalah membantu masyarakat dalam perencanaan dan alokasi keuangan yang bijak, terutama dalam hal tabungan dan dana darurat.

“Melalui pemahaman terhadap pola pengeluaran masyarakat, kami berusaha memberikan edukasi yang tepat mengenai pentingnya tabungan dan investasi jangka panjang. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi situasi finansial tak terduga dan mencapai stabilitas keuangan yang lebih baik,” tutup Vera.

Post Views: 5,725
Tags: UOB
Previous Post

Indonesia dan Hungaria Bahas Analisis Malware sebagai Fondasi Pertahanan Siber

Next Post

Lion Parcel dan Indah Logistik Kerja Sama Strategis Perkuat Infrastruktur Pengiriman

Next Post
Lion Parcel dan Indah Logistik Kerja Sama Strategis Perkuat Infrastruktur Pengiriman

Lion Parcel dan Indah Logistik Kerja Sama Strategis Perkuat Infrastruktur Pengiriman

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BISNIS TERKINI

Prodia Widyahusada Ambil Langkah Strategis Beli Saham ProSTEM

Prodia Widyahusada Ambil Langkah Strategis Beli Saham ProSTEM

2 Juli 2025

Penjurian  BEST HC Awards 2025: Strategi SGPJB Kembangkan SDM Unggul dan Berkualitas di PLTU Jawa 7

Penjurian BEST HC Awards 2025: Strategi SGPJB Kembangkan SDM Unggul dan Berkualitas di PLTU Jawa 7

2 Juli 2025

Bank Saqu Gelar Roadshow Solopreneur Academy 2025 di Bandung, Rangkul Komunitas Kreatif Lokal

Bank Saqu Gelar Roadshow Solopreneur Academy 2025 di Bandung, Rangkul Komunitas Kreatif Lokal

30 Juni 2025

Redmi Pad 2 Siap Hadir di Indonesia Mulai 4 Juli 2025

Redmi Pad 2 Siap Hadir di Indonesia Mulai 4 Juli 2025

1 Juli 2025

AFTECH & HukumOnline Sosialisasikan Sistem Pengecekan Kepatuhan Online dan Dorong Penguatan Implementasi Perlindungan Data Pribadi

AFTECH & HukumOnline Sosialisasikan Sistem Pengecekan Kepatuhan Online dan Dorong Penguatan Implementasi Perlindungan Data Pribadi

1 Juli 2025

PT. Media Maju Global

Plaza Simatupang Lt .6 Unit 3 Jl. TB Simatupang Kav. IS No. 01 Kel. Pondok Pinang, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310.

Telp: 021-22702245
Handphone: 0816.900315
E-mail: redaksi@businessasia.co.id

Kategori

  • Berita
  • Business
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Figure
  • Indeks
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi
  • Tourism

.

  • About
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Privacy Policy
  • Cyber Guidelines
  • Pedoman Media Siber

About

Kehadiran Majalah BusinessAsia Indonesia yang memiliki Tagline Towards a New Change in Asia atau “Menuju Perubahan Baru di Asia” khususnya Indonesia  bertujuan untuk memastikan langkah mereka kokoh menapaki dinamika ekonomi bisnis dan investasi yang kian berkembang. Baca selengkapnya.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • e-Magazine

Majalah terbatas

1. DPMPTSP Kota Tangsel Raih Penghargaan
Pelayanan Prima dari Kemenpan RB.

2. Jebakan Crazy
Rich Pikat Pelanggan Ikut Trading Binary
Option.

3. Eksportir Indonesia
Perluas Jejaring
dengan Buyers di AS

shop new Emagazine