Tabanan, Bali – Business Asia – Nyanyi Bali, sebuah grup multigenerasi asal Bali, Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan, berbasis komunitas dan budaya, mengumumkan visi barunya yang diadopsi kedalam sebuah pesan bertajuk “A Legacy of Stewardship” atau “Sebuah Warisan yang Berkelanjutan” untuk tahun 2026.
Grup yang menaungi sektor pendidikan, gastronomi, dan pengembangan berkelanjutan ini menegaskan komitmennya untuk terus membina talenta Indonesia serta menjaga warisan budaya dan alam Bali bagi generasi mendatang.
Grup yang dikelola sepenuhnya oleh keluarga lokal Bali ini, telah lebih dari tiga dekade berkontribusi dalam dunia pendidikan dan budaya Bali, melalui Bali International Training and Development Centre (BITDeC), Bali Culinary Pastry School (BCPS), Politeknik Internasional Bali (PIB College). Grup yang berbasis di Kabupaten Tabanan ini juga baru saja memperluas kiprahnya di bidang gastronomi, dengan pembukaan Kōro Bali, serta N Residence, sebuah proyek properti yang berbasis komunitas.
Visi keluarga yang diwariskan untuk membangun generasi mendatang
Nyanyi Bali diinisiasi oleh Dr. Ir. Frans Bambang Siswanto, M.M. (almarhum) dan Prof. Dr. Ir. Anastasia Sulistyawati, B.A.E., M.S., M.M., M.Mis., D.Th., Ph.D., D.Ag., yang mendirikan BITDeC pada tahun 2006. Niat awalnya sederhana, yakni memberdayakan pemuda Indonesia khususnya talenta lokal asal Bali, melalui pendidikan berkualitas serta berakar pada nilai-nilai dan kearifan lokal.
Warisan ini kini dilanjutkan oleh Made Ariani Siswanto (Arie), yang merupakan generasi kedua dari keluarga ini. Menurut Arie yang menjabat sebagai Managing Director Nyanyi Bali, kedua orang tuanya sangat menitikberatkan nilai, sebagai fondasi yang diwariskan. “Orang tua kami mewariskan nilai-nilai yang berasaskan kepedulian, baik kepada manusia, budaya, dan alam. Yang kami lakukan saat ini adalah wujud nyata dari visi tersebut.”
Pada tahun 2026, visi tersebut akan dituangkan sepenuhnya melalui satu tema yang sama bagi grup Nyanyi Bali yakni, “A Legacy of Stewardship”. Nilai ini akan menjadi fondasi dari seluruh program, aktivitas, dan komunitas Nyanyi Bali, termasuk BITDeC, BCPS, PIB College, Kōro Bali, N Residence serta inisiatif lainnya di masa mendatang.
35 tahun perjalanan: benih generasi pertama, stewardship generasi kedua
BITDeC adalah inti dari ekosistem Nyanyi Bali. BITDeC dan institusi di bawahnya berkembang menjadi salah satu pusat pendidikan berbasis keterampilan yang terkemuka di Indonesia, khususnya di bidang kuliner, perhotelan, pariwisata, dan pelatihan profesional.
Saat didirikan pada 2016, Bali Culinary Pastry School (BCPS) memulai dengan enam siswa, saat ini menjadi 138 siswa aktif, dengan 1.000 lebih alumni dari berbagai daerah di Indonesia. BCPS menegaskan komitmen grup ini terhadap pendidikan berkualitas yang berakar pada technical mastery dan professional attitude.
Sementara itu, PIB College, institusi pendidikan tinggi Nyanyi Bali, menawarkan enam program terakreditasi yang membekali mahasiswa dengan keterampilan relevan bagi industri, wawasan global, serta pengalaman nyata dari dunia kerja. Bersama-sama, BCPS dan PIB College telah memfasilitasi sejumlah program magang di dalam dan luar negeri, serta memfasilitasi ratusan jalur karier bagi talenta muda tanah air untuk memasuki dunia kerja hingga taraf global.
“Pendidikan selalu menjadi landasan dari setiap inisiatif kami. Fokus kami adalah membekali generasi muda dengan keterampilan, kepercayaan diri, dan wawasan global, tanpa meninggalkan nilai dan kearifan budaya Indonesia. Kami percaya ketika kesempatan dibuka seluas-luasnya, mereka akan berprestasi,” ujar Made Ariani Siswanto.
Kōro Bali: Sebuah pengalaman gastronomi yang tak terlupakan
Pada 21 November 2025, Nyanyi Bali resmi menggelar soft opening destinasi gastronomi terbarunya, Kōro Bali. Berada di taman tepi pantai seluas satu hektar yang menghadap Pantai Nyanyi, Kōro Bali menawarkan pengalaman kuliner yang terinspirasi filosofi Koku, sekaligus tempat dimana siswa BCPS mengaplikasikan ilmu yang telah mereka dapatkan dalam bidang hospitality dan kuliner. Mulai dari operasional dapur hingga pelayanan tamu, para siswa memperoleh pengalaman profesional sebelum memasuki dunia kerja.
“Kōro Bali dibangun dengan tujuan untuk menjadi living classroom, sehingga para siswa dapat mengasah keterampilan mereka melalui praktik langsung sebagai bagian dari ekosistem Nyanyi Bali. Melalui Kōro Bali, kami juga ingin membawa kebersamaan komunitas melalui gastronomi,” ujar Nyoman Astari Siswanto, Direktur Nyanyi Bali.
Komunitas: Arah pengembangan Nyanyi Bali ke depan
Nyanyi Bali terus berkembang bersama masyarakat yang tinggal, bekerja, dan beraktivitas di kawasan ini. Setiap inisiatif dirancang untuk memperkuat rasa memiliki, warisan budaya, serta kepedulian jangka panjang terhadap lingkungan. N Residence memperkuat arah ini dengan menciptakan sebuah lingkungan yang berpusat pada komunitas dimana individu, keluarga dan generasi mendatang dapat tumbuh bersama.
Secara keseluruhan, berbagai pengembangan ini menegaskan komitmen Nyanyi Bali dalam membangun komunitas untuk generasi sekarang dan yang akan datang.
Merangkai masa depan dengan aksi nyata
Di tengah berbagai sorotan mengenai pesatnya perkembangan di Pulau Dewata, Nyanyi Bali memilih jalur yang lebih terarah, dibangun dengan hati, berlandaskan komunitas, dan berorientasi jangka panjang. Seluruh inisiatif berawal dari keyakinan bahwa sebuah tempat harus berkembang seiring akar budaya dan ekologi.
Memasuki tahun 2026 dengan tema “A Legacy of Stewardship”, misi Nyanyi Bali tetap sama: menumbuhkan masa depan Bali yang berkelanjutan, melalui pengembangan manusia dan kelestarian alam.










