PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) konsisten mengimplementasikan strategi serta inovasi melalui adopsi teknologi berbasis digital dalam pengembangan bisnisnya. Salah satunya dengan membangun aplikasi PKT Growth, sebuah sistem yang memberikan impact besar untuk perusahaan.
Transformasi digital ini mengantarkan Pupuk Kaltim meraih tiga penghargaan di ajang Digital Innovation & Achievement Award (IDIA) 2024. Tiga penghargaan tersebut yaitu Best Digital New Technology and IT Implementation 2024, Best Overall Indonesia Digital Innovation and Achievement 2024, serta Best CEO of the Year 2024 untuk Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo.
Pupuk Kaltim merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan visi menjadi perusahaan kelas dunia yang menyediakan solusi inovatif dan kompetitif di bidang agrobisnis dan kimia untuk masa depan yang berkelanjutan.
Team lead untuk aplikasi PKT Growth, Faizah Alkaff menjelaskan, saat ini PKT menempati peringkat ketiga untuk amonia dan peringkat keenam untuk urea di wilayah Asia Pasifik. Capaian ini didukung 5 pabrik urea berkapasitas 3,4 juta ton/tahun, 5 pabrik amonia berkapasitas 2,7 juta ton/tahun, dan 3 pabrik NPK berkapasitas 350 ribu ton/tahun.
Lebih lanjut Faizah menjelaskan, untuk mewujudkan visi perusahaan serta merespon isu eksternal dan internal, PKT memiliki tiga pilar strategi. Pertama, terkait global cost leader yang berfokus pada efisiensi agar bisa bersaing di global market. “Kedua fertilizer scale-up, bagaimana melakukan penguatan bisnis inti PKT di amonia dan urea. Kemudian kita bisa improve kapasitas dengan akuisisi, merger, ataupun kemitraan,” papar Faizah dalam penjurian IDIA 2024.
Ketiga, value-added down stream untuk meningkatkan portofolio PKT di bidang industri kimia dalam rangka meningkatkan margin, serta beralih ke bisnis ramah lingkungan untuk mendukung keberlanjutan.
Untuk memperkuat ketiga pilar tersebut, terangnya, PKT memiliki tiga program yaitu penerapan kepatuhan terhadap ESG termasuk strategi dekarbonisasi, implementasi pertanian berkelanjutan, dan penguatan tata kelola perusahaan yang baik.
Transformasi Digital
PKT memiliki IT Roadmap yang menjadi enabler di seluruh lini bisnis perusahaan. Faizah menuturkan, “Setiap lima tahun kami membangun IT Roadmap yang secara end to end integration dari sisi produksi sampai di ujung yaitu pemasaran.”
Terkait bidang produksi, PKT menerapkan ekosistem Smart production dengan melakukan transformasi digital untuk meningkatkan accessibility, capacity, dan energy efficiency. Untuk itu, PKT menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) di lima aplikasi utama yaitu iSmart, PKT Maintex, iPortlog, iPerform, dan PKT Growth.
iSmart ini merupakan aplikasi yang menyimpan semua big data operasional pabrik PKT yang sudah diterapkan sejak 2018. PKT Maintex menjadi aset health monitoring (AHM) yang ada di perusahaan. “Kita juga sudah terintegrasi secara digital melalui iPortlog. Jadi semua bisnis terkait sistem keluarnya produk, bongkar muat di pelabuhan dan lain-lain sudah terintegrasi. Sementara teknologi PKT Growth, salah satu pemanfaatan AI untuk meningkatkan hasil akurasi dari sebuah sistem untuk production planning,” imbuhnya
Menurut Faizah, bisnis impact dari smart production mampu meningkatkan energi efisiensi sekitar 2%, efisiensi biaya operasional sekitar 7,6%, penurunan biaya logistik 17%, peningkatan improve label productivity trend sebesar 15,6%, serta menambah profit perusahaan sekitar Rp140 miliar. “Untuk pelayanan pelanggan, PKT memanfaatkan citra digital satelit melalui aplikasi PreciPalm 2.0 untuk solusi perkebunan, seperti memberi rekomendasi pupuk yang cocok untuk lahan yang mereka,” terangnya.
Dalam penerapan presisi ability, PKT memperoleh peringkat 1 ESG rating secara global untuk perusahaan di sektor agrikimia dengan skor 21,3 (medium risk) pada 2023. PKT juga mengimplementasi Sistem Manajemen Risiko (ISO 31000.2018), Sistem Manajemen Kepatutan (ISO 37301.2021), dan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISO 27001.2013).
Aplikasi PKT Growth
Faizah menerangkan, sebelum ada inovasi, perencanaan produksi Pupuk Kaltim masih make to stock, belum profit oriented. Setiap unit bisnis memiliki target sektoral. Contohnya, bagian produksi masih memproduksi setinggi-tingginya tanpa melihat dinamika pasar. Sementara, bagian pemasaran menjual produk yang sudah diproduksi. “Hal itu karena belum berorientasi pada laba. Padahal kondisi pasar fluktuatif, harga amonia kadang tinggi, kadang turun. Untuk itu kita merasa harus melakukan improve,” ujarnya.
Perbaikan ini fokus di area produksi karena dalam penyusunan harga pokok penjualan (HPP), komponen utamanya yaitu Cost of Goods Manufactured (COGM). PKT memilih melakukan improvement di bagian produksi karena bisa memberikan impact yang maksimal. “Solusinya, kita membutuhkan sebuah sistem yang bisa membantu melakukan perhitungan secara cepat, bisa melakukan perencanaan produksi, dan yang paling penting bisa meng-capture momen di pasar. Dengan perencanaan produksi yang baik, kita bisa mendapatkan atau menemukan golden moment di market,” terang Faizah.
Karena PKT mengembangkan PKT Growth (Generate Profit Optimization With Technology), sebuah sistem yang bisa membantu mempercepat perhitungan dalam perencanaan produksi, mudah digunakan, serta bisa merespon agilitas di pasar.
Menurut Faizah, inovasi ini disebut sebagai Advance Digital Integrated Production Planning for Profit Optimization. Aplikasi ini mencakup advance production planning system, continuous manufacture, dan optimasi laba. “Sistem ini bisa memberikan impact di perusahaan karena bahan baku utama urea adalah amonia. Kita bisa menemukan momen untuk memutuskan, misalkan harga urea sedang tinggi, maka semua amonia dikonversi menjadi urea. Sebaliknya, jika harga urea sedang jelek, berarti amonia bisa kita maksimalkan untuk dijual,” terangnya.
Aplikasi ini juga bisa melakukan simulasi perencanaan produksi sesuai kebutuhan. Dari beberapa simulasi, aplikasi ini bisa memberikan rekomendasi untuk manajemen dalam menentukan keputusan terkait skema yang memberikan laba paling tinggi.
Keunggulan dari aplikasi ini adalah high speed dan high accuracy karena didesain seperti kondisi real di lapangan. “Kita sudah melakukan berbagai testing saat membangun aplikasi ini untuk menyakinkan kalau output dari simulasi ini sesuai kondisi di lapangan. Dengan adanya sistem ini kami membuat semuanya jadi lebih cepat dan akurat,” tuturnya.
Aplikasi ini juga menerapkan digital integrated production planning, karena sumber datanya berasal dari aplikasi yang sudah dimiliki PKT berupa big data. Semua data tersebut dimanfaatkan dan diintegrasikan ke dalam aplikasi ini. Selanjutnya, sistem akan mengkalkulasi dan memberikan rekomendasi production planning yang sesuai.
Untuk meningkatkan akurasi, PKT memanfaatkan data analitik untuk membuat model atau formulasi untuk merencanakan dari berbagai kondisi. Aplikasi ini menggunakan XGBoost Algorithm untuk prediksi harga, dan Propghet Algorithm untuk prediksi biaya overhead. Kedua model AI ini dikembangkan PKT bersama dua universitas terkemuka di Indonesia.
Faizah mengungkapkan bahwa penerapan aplikasi ini telah memberikan penambahan profit Rp82 miliar hingga 2023. Pada 2024, setelah dikalkulasi ada penambahan profit Rp56 miliar. Jadi total penambahan profit sekitar Rp140 miliar.
Dengan memanfaatkan PKT Growth, perencanaan produksi Pupuk Kaltim lebih profit oriented berdasarkan rekomendasi dari pemasaran. Sistem ini membuat perusahaan melakukan pengambilan keputusan secara cepat, real time, tepat, mudah digunakan berdasarkan profit dan market oriented. PKT Growth sudah ditetapkan sebagai tools strategis dalam menjalankan proses bisnis supply chain dan telah menetapkan unit penanggung jawab sistem. “Jadi sudah ada tim atau unit bisnis yang menjadi penanggung jawab sistem untuk memastikan aplikasi ini selalu selalu dipakai,” ujar Faizah
Saat ini, PKT Growth dijadikan salah satu program optimalisasi laba stream optimize revenue yang dimonitor secara rutin bulanan dalam rapat monitoring BOD (Board of Directors) dan manajemen. PKT Growth juga sudah menjadi tools simulasi dan optimasi independen yang bisa digunakan manajemen atas pencapaian kinerja produksi dan keuangan. Aplikasi yang sudah memiliki hak paten resmi pada 2023 ini telah menerima berbagai penghargaan. Pada ajang inovasi nasional TKMPN 2023, PKT Growth menerima Penghargaan Tertinggi Diamond.
Pada Rintek 2024, aplikasi ini merih Penghargaan Rintisan Teknologi dari Kementerian Perindustrian. PKT Growth mengikuti ajang investasi Internasional di Meksiko dan mendapat penghargaan tertinggi Asia Pasifiq Quality Objective dengan skor 4 star APQO 2024.