Jakarta, Business Asia – Di tengah persaingan industri fesyen Indonesia yang semakin kompetitif, muncul satu nama baru yang perlahan namun pasti membangun eksistensinya: BLIZER. Brand sepatu perempuan lokal yang lahir dari semangat seorang pemuda yang berani bermimpi besar.
Masih dalam rangkaian Kisah UMKM Shopee “Sukses Berkarya Sebelum 30”, kali ini Shopee membagikan kisah inspiratif Aditya Permana Hidayat, yang mendirikan BLIZER di usia 24 tahun.
Setelah setahun berdiri, BLIZER bergabung ke Shopee dan berhasil berkembang pesat berkat komitmen, inovasi, dan dukungan ekosistem digital Shopee. Siapa sangka, dari sebuah bengkel produksi sepatu sederhana yang awalnya hanya dijalankan oleh keluarga, ia berhasil mencatatkan lonjakan omzet hingga puluhan persen dalam hitungan bulan.
Aditya Permana Hidayat, pemilik BLIZER mengatakan, “Saya memulai BLIZER dengan tujuan menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Tantangan cukup beragam, mulai dari modal terbatas hingga keraguan banyak pihak. Namun, saya tidak pernah berhenti mencoba, karena saya percaya kualitas dan konsistensi adalah kunci. Ketika kami memutuskan untuk melangkah ke dunia digital, Shopee memberikan kami akses yang sangat luas. Melalui platform ini, kami bisa menjangkau pelanggan lebih banyak, memasarkan produk dengan lebih efisien, dan mengembangkan UMKM kami dengan cara yang sebelumnya tak pernah saya bayangkan. Hasilnya, total penjualan BLIZER saat ini sepenuhnya berasal dari Shopee”.
Transformasi BLIZER: Dari produksi rumahan tercipta inovasi sepatu heels berkualitas
Aditya bukan berasal dari keluarga konglomerat dan tidak memiliki latar belakang pendidikan bisnis yang mentereng, namun ia melihat peluang besar di sekelilingnya.
Pada 2021, setelah menikah, Aditya mulai belajar dari sang istri yang sudah lebih dulu berkecimpung dalam usaha bengkel sepatu rumahan. Di masa itu, istrinya sempat merintis sebuah brand sepatu, namun karena kesibukannya, brand tersebut tidak berkembang dan akhirnya dibiarkan mati suri.
Pada pertengahan 2023, Aditya bersama istri dan orang tuanya memutuskan untuk membangun UMKM baru yang mereka namakan BLIZER. Dengan ide yang sederhana, mereka memulai dengan memproduksi sandal mules wanita yang sedang tren pada saat itu.
Setelah lima bulan berjalan, hasilnya belum memuaskan karena penjualan lambat, pasar sepi, dan semangat pun mulai meredup. Namun, Aditya tidak menyerah begitu saja. Ia memutuskan untuk kembali meneliti pasar, membaca tren yang sedang berkembang, dan akhirnya ia menemukan peluang di pasar sepatu heels wanita.
Dengan semangat yang baru, Aditya merancang produk baru yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar. Maka lahirlah produk yang menjadi tonggak awal kesuksesan mereka, bertajuk ZER NISA, sepatu heels wanita dengan hak tahu 5 cm dan tali slingback pita, desain yang manis dan kekinian namun tetap nyaman dipakai.
Salah satu kekuatan utama produk-produk BLIZER, terletak pada kualitas produk. Sepatu heels yang mereka produksi tidak hanya didesain elegan, tetapi juga memiliki hak yang stabil dan pijakan empuk.
Produk yang diluncurkan pada November 2024 tersebut pun langsung mendapatkan sambutan luar biasa dari pasar. Penjualannya meroket di awal tahun 2025, hingga Aditya dan timnya sempat kewalahan memenuhi permintaan pasar.
“Alhamdulillah, produk ZER NISA direspon sangat luar biasa oleh pasar. Banyak yang mengakui, produk ZER NISA sangat memahami kebutuhan banyak perempuan Indonesia. Keberhasilan ini membuat kami menambah jumlah bengkel produksi sepatu dari satu menjadi lima bengkel aktif sehingga mampu membuka puluhan lapangan pekerjaan baru bagi lingkungan sekitar,” tambah Aditya.
Shopee jadi katalis pertumbuhan bisnis BLIZER menuju kesuksesan
Bergabung dengan Shopee pada Juli 2024 menjadi langkah strategis yang membawa dampak besar bagi perjalanan BLIZER.
Sejak saat itu, performa penjualan BLIZER melonjak tajam. Shopee, dengan pasar yang luas dan sistem yang mudah dipahami, memberi BLIZER peluang emas untuk memperkenalkan produk mereka ke audiens yang lebih luas.
Shopee merupakan platform utama bagi BLIZER untuk mempromosikan ragam lini produknya. Selain kemudahan penggunaan, Shopee juga menawarkan berbagai program dan fitur-fitur interaktif, seperti Shopee Pilih Lokal, Shopee Live, dan Shopee Video.
Rangkaian inovasi tersebut sangat berkontribusi dalam meningkatkan visibilitas produk mereka di mata para pengguna dengan memvisualisasikan produk dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Hasilnya dapat dilihat dari rata-rata pesanan yang diperoleh BLIZER selama tiga bulan terakhir meningkat hingga 90 persen.
Aditya melihat potensi besar dari dampak kehadiran fitur-fitur interaktif Shopee. Kedepannya, ia telah merencanakan untuk membangun ruangan live sendiri yang memungkinkan mereka berinteraksi langsung dengan pelanggan. Harapannya, ia bisa lebih maksimal dalam mengoptimalkan durasi sesi Shopee Live agar mampu berinteraksi langsung lebih lama dan rutin sehingga mampu menciptakan loyalitas yang kuat dengan para pelanggans setia.
Rangkaian kampanye belanja angka kembar dari Shopee telah memberikan panggung ekstra bagi BLIZER untuk menghadirkan produk mereka kepada pengguna di momen-momen spesial, seperti bulan Ramadan dan akhir tahun.
“Salah satu contohnya adalah saat kampanye Big Ramadan Sale tahun ini, BLIZER berhasil mencatatkan lonjakan transaksi lebih dari 84 persen dibandingkan dengan hari biasa. Ke depannya, saya dan tim produksi BLIZER akan menambah kapasitas produksi untuk mengantisipasi tingginya minat pelanggan, mengingat lonjakan permintaan yang tak terduga sempat membuat mereka kehabisan stok,” ujar Aditya.
Refleksi dan pesan Aditya untuk calon pengusaha muda
Di balik pencapaiannya, Aditya tetap berpijak pada kesederhanaan. Ia tidak mengklaim sebagai pengusaha sukses, namun sebagai pemuda yang sedang belajar dan bekerja keras. Ia ingin kisahnya menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lain di luar sana yang bermimpi membangun bisnis di usia muda.
Bagi Aditya, memulai bisnis tidak harus menunggu segalanya sempurna. Yang terpenting adalah berani memulai, fokus pada kualitas, dan terus belajar dari setiap proses. Bisnis, menurutnya, bukan soal cepat untung. Bisnis adalah soal konsistensi, soal membangun kepercayaan, dan soal memahami angka, harga, stok, dan aliran kas.
Bagi Aditya, membangun bisnis bukan sekadar urusan untung rugi, tetapi juga tentang pembelajaran hidup dan konsistensi. Ia berbagi beberapa tips berharga bagi anak muda yang ingin mengikuti jejaknya. “
Mulailah dari yang kecil, tapi lakukan dengan serius. Jangan malu untuk belajar. Bisnis tidak bisa terbentuk secara instan, tetapi tentang konsistensi. Fokus pada kualitas, karena dari situlah kepercayaan konsumen terbentuk,” pungkas Aditya.