Kebun Raya Cibodas (KRC) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun ini genap berusia ke-170 tahun. Membangun kolaborasi dengan stakeholder dan memperkuat kerja sama harus terus dilakukan oleh KRC, sehingga KRC dapat berperan secara aktif di tingkat nasional dan global dalam bidang konservasi tumbuhan secara ex-situ dan in-situ. Dalam rangka 170 tahun KRC, BRIN akan menggelar webinar, dengan topik “Hidup Berdampingan dengan Alam, Kontribusi Riset Multidisiplin KRC BRIN”, Senin, 11 April 2022.
Cibodas – 10 April 2022. 170 tahun bukan usia yang muda bagi lembaga konservasi tumbuhan ex-situ dalam menapaki jalan konservasi dan penyelamatan biodiversitas tumbuhan Indonesia. Sehingga diharapkan dengan pengalamannya yang panjang, Kebun Raya Cibodas (KRC) dapat berperan secara aktif di tingkat nasional dan global dalam bidang konservasi tumbuhan secara ex-situ dan in-situ, salah satunya dengan meningkatkan jumlah populasi spesies tumbuhan yang terancam punah.
Tentunya, hal ini tidak bisa dicapai tanpa kerja sama atau kolaborasi dengan berbagai stakeholder terkait. Sehingga membangun kolaborasi dengan berbagai stakeholder, dan memperkuat kerja sama yang sudah ada harus terus dilakukan oleh KRC. Dengan kolaborasi, nilai kemanfaatan KRC secara nasional dan global akan lebih terasa dan meningkat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Organisasi Riset Ilmu Hayati dan Lingkungan BRIN, Iman Hidayat, pada acara webinar 170 tahun KRC, pada peringatan HUT KRC yang dilaksanakan secara daring, Senin (11/4).
“Hubungan kerja sama yang sudah terjalin harus terus ditingkatkan selain membangun jejaring baru dalam kolaborasi riset dan inovasi di bidang konservasi tumbuhan dengan multi stakeholder” ujarnya.
Iman juga menambahkan, KRC masih lemah dalam hal kerja sama riset dan inovasi serta belum didukung dengan fasilitas riset yang memadai sesuai dengan perkembangan teknologi di bidang konservasi tumbuhan saat ini. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi BRIN yang harus segera dibenahi.
Sementara itu, Kepala Kantor KRC, Fitri Kurniawati mengatakan, BRIN telah menyiapkan berbagai skema untuk memfasilitasi aktivitas riset dan inovasi, kerja sama serta pengembangan capacity building, seperti skema open platform fasilitas riset, berbagai skema pendanaan riset, maupun skema pusat kolaborasi riset, sehingga jumlah kolaborasi riset di KRC diharapkan semakin meningkat. Peluang tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan semakimal mungkin oleh para stakeholder, khususnya Perguruan Tinggi.
Berbagai kegiatan riset yang sudah dilakukan diantaranya terkait tanaman eksotik invasive di KRC, kemajuan riset terkait biomassa hutan dan perannya dalam regulasi iklim, terutama pohon yang berukuran besar. Kegiatan lainnya yaitu terkait konservasi tumbuhan berpotensi ekonomi dan budaya serta domestikasi tumbuhan koleksi Kebun Raya Cibodas. Namun masih banyak lagi kegiatan penelitian yang dilakukan di KRC. Kegiatan penelitian ini tidak hanya khusus untuk peneliti yang ada di BRIN, tetapi bisa juga berkolaborasi dengan stakeholder baik instansi pemerintah maupun perguruan tinggi.